_MOM_
Seminggu ini baik Jungkook maupun Yein di sibukkan dengan proyek kampus. Bukan hanya mereka, semua anggota kebagian repotnya. Selesai kelas terakhir mereka mulai rapat, menemui donatur, mempersiapkan peralatan, bulak-balik kampus-cafe, bahkan terpaksa pulang tengah malam. Hari libur pun mereka tetap bekerja. Memang bukan proyek besar tapi sukses menguras tenaga dan pikiran.
Lihat saja bagaimana tim peralatan bulak-balik untuk membeli perlengkapan yang kurang. Untung saja Namjoon membawa mobil. Mempermudah pekerjaan mereka.
Beralih ke tim konsumsi. Seokjin membeli bahan makanan bersama Myungeun sementara Jimin dan Jiyeon bagian menata bahan makanan di dapur.
Di tim dekorasi lebih repot lagi. Walaupun jumlah anggota lebih banyak dari pada tim lain, tiga anggota utama tim dekorasi tetap kewalahan. Jungkook, Yein, dan Sujeong. Masalahnya anggota yang lain selalu melakukan kesalahan hingga terpaksa bongkar pasang atau mengulangnya dari awal.
Pembukaan cafe dimulai esok pukul satu siang. Kesiapan cafe sudah Sembilan puluh lima persen. Sisanya untuk tim promosi yang belum siap. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Para anggota tim sudah mulai beranjak pulang. Menyisahkan Jungkook dan Yein yang masih berdiskusi.
Asal kalian tahu, hampir satu jam Jungkook dan Yein berdebat hanya karena maskot. Jungkook mau maskot kelinci sementara Yein maunya rusa. Tidak ada yang mau mengalah.
"Dua maskot?" tawar Jungkook akhirnya. Terpaksa karena Ia mulai mengantuk.
"Ya sudah dua saja. Hari ini kelinci, besok rusa. Selang-seling." Kata Yein mengalah. Ia bangkit dari duduknya. Berjalan menuju meja sembari membawa tumpukan kertas dan stiker.
"Mau kemana?" tanya Jungkook.
"Menempel stiker dan brosur. Harus selesai hari ini." Jawab Yein.
"Sudah malam. Kita bisa melakukannya besok pagi."
Yein menggeleng cepat. "Aku tidak yakin. Kalau kau tidak mau, tunggu sini saja. Aku akan segera kembali." Yein beranjak keluar cafe. Ia mulai berkeliling untuk menempel brosur di dinding. Tidak lupa ia menempel stiker di jalan sebagai petunjuk arah ke cafe.
Setengah jam ia melakukan tugasnya, turun hujan deras. Yein berteduh sebentar di depan toko yang sudah tutup. Udara terasa dingin menusuk tulang. Apalagi dirinya tidak memakai jaket tebal saat ini. Jaketnya tertinggal di cafe. Padahal tugasnya belum selesai. Masih ada lima puluh lembar brosur di tangannya.
"Huft. Aku seharusnya mendengarkan Jungkook. Lanjut besok pagi saja." keluh Yein. Ia menghela napas berat melihat hujan yang tidak kunjung reda. Yang ada malah semakin deras. Lebih baik ia menerobos hujan.
Yein segera masuk ke dalam cafe. Ia bersin untuk yang ketiga kalinya. Cafe sudah sepi walau lampu masih menyala. Dimana Jungkook? Dia sudah pulang? Yein meletakkan kertas brosur di atas meja kemudian mencari Jungkook. Ia menemukan sosok yang dicarinya tengah meringkuk di atas sofa.
"Dia bekerja lebih banyak dari yang lain." Gumam Yein. Sembari mengeringkan pakaiannya, ia memperhatikan Jungkook. Keningnya berkerut melihat telinga Jungkook yang memerah. Sekedar info, biasanya telinga Jungkook akan memerah kalau lelaki itu demam. Fakta yang hanya di ketahui keluarga Jungkook dan Yein sendiri tentunya. Mungkinkah memang demam? Ia menyentuh dahi Jungkook untuk memastikannya. Benar saja, dahi Jungkook panas sekali. Ia segera mencari handuk dan mengompres dahi Jungkook. Ia juga menyelimuti Jungkook dengan jaketnya.
"Sesibuk-sibuknya dirimu, kau harus menjaga kesehatanmu, bodoh." Ucap Yein pada Jungkook. Tentu saja ia tidak mendapat balasan atas ucapannya. Ditatapnya wajah tidur Jungkook yang terlihat seperti anak bayi. Tangan Yein tergerak untuk mengusap rambut Jungkook yang sedikit basah karena keringat dingin. Sadar akan apa yang dilakukannya, Yein buru-buru menarik tangannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM
FanfictionJeon Jungkook dan Jung Yein menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih selama tiga tahun harus kandas hanya karena kesalahpahaman. Namun siapa sangka di balik kesalahpahaman, ada pihak yang melakukannya dengan sengaja. Orang yang tak pernah mereka...