_MOM_
Setelah kejadian kemarin, Jungkook dan Yein hanya diam dan tidak saling bicara. Awalnya Yein berusaha untuk menegur Jungkook, namun Jungkook selalu mengabaikannya. Hingga Yein menyerah dan memutuskan mengawasi Jungkook dari jauh.
"Ada apa dengan kalian?" Tanya Myungeun yang menyadari keanehan sahabatnya dengan sang pacar.
"Ada sedikit masalah." Jawab Yein singkat. Ia mengaduk-aduk minuman berkafein dengan sedotan tanpa berniat meminumnya.
Myungeun tersenyum tipis. Ia tidak mudah dibohongi oleh Yein. Karena ia tahu suasana hati Yein sedang tidak baik, makanya ia mengajak Yein ke cafe dekat kampus agar perasaannya lebih baik. "Aku menunggumu untuk menceritakan semuanya. Datang kapan saja kalau kau mau." Ucap Myungeun.
Yein menatap Myungeun sesaat kemudian menghela napas berat. "Kami putus."
"APA?" Pekik Myungeun. "Aku akan memberikan pelajaran padanya!" Kesal Myungeun. Ia hendak bangkit kalau saja Yein tidak menahan lengannya.
"Tenanglah, belum benar-benar putus. Aku masih memberikannya kesempatan untuk berpikir. Aku yakin dia tidak menginginkan hubungan kita berakhir begitu saja." Ucap Yein yang lebih seperti harapan dan doa.
Myungeun menatap Yein cemas. Ia menghela napas panjang kemudian menenggak minumannya sampai habis.
Selesai mengobrol bersama, Yein dan Myungeun bersiap untuk pulang. Namun di depan cafe, Yein berpapasan dengan Yuna.
"Yein-ssi, akhirnya aku menemukanmu. Ada yang ingin ku bicarakan denganmu." Ucap Yuna.
Myungeun pun pamit pulang duluan. Ia memberikan kesempatan untuk kedua manusia tersebut untuk bicara empat mata.
"Mau minum coffee?" Tawar Yuna.
Yein menggeleng pelan. "Aku sudah minum. Bagaimana kalau ke taman kampus saja?"
Yuna menyetujui saran Yein. Mereka pun berjalan ke taman kampus yang tak jauh dari sana. Yuna mulai membuka pembicaraan setelah mereka duduk bersebelahan.
"Sebelumnya maaf mengganggumu." ucap Yuna.
"Tidak apa-apa."
"Bagaimana mengatakannya. Apa aku harus basa-basi sedikit padamu? Rasanya sedikit canggung."
"Katakanlah."
Yuna melirik Yein sekilas kemudian menghela napas berat. "Hari Minggu. Lebih tepatnya Minggu ini, aku dan Jungkook akan menikah."
Deg.
Tubuh Yein kaku seketika. Apa ini alasan Jungkook memutusinya? Apa lelaki itu bosan dengannya? Lelaki itu mencintai Yuna? Tidak mungkin kan?
"Yein-ssi, jangan berburuk sangka dulu. Kami menikah karena perjodohan kakekku dan kakek Jungkook. Sungguh aku sudah mengikhlaskan Jungkook padamu. Jungkook pun begitu, dia sangat mencintaimu. Tapi kami tidak bisa apa-apa. Aku tidak tahu harus bagaimana, Yein-ssi. Menampakkan wajahku di depannya saja rasanya tidak sanggup." Jelas Yuna.
Yein menunduk. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia merasa tidak sanggup untuk kehilangan Jungkook. Tidak lama, Yein merasakan tangannya digenggam lembut oleh Yuna.
"Aku harap kau melakukan sesuatu. Hanya kau yang bisa diandalkan, Yein-ssi. Jungkook tidak bisa melakukan apa-apa karena...."
"Tidak, Yuna-ssi. Dia yang seharusnya melakukan sesuatu. Sepertinya dia mulai bosan padaku. Buktinya dia meninggalkanku tanpa penjelasan." Potong Yein.

KAMU SEDANG MEMBACA
MOM
FanfictionJeon Jungkook dan Jung Yein menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih selama tiga tahun harus kandas hanya karena kesalahpahaman. Namun siapa sangka di balik kesalahpahaman, ada pihak yang melakukannya dengan sengaja. Orang yang tak pernah mereka...