Langit yang gelap menurunkan butiran air hujan yang melebur bersama tanah merah. Petir menyambar-nyambar disertai suara guntur yang nyaring. Ranting terseok-seok kesana kemari oleh angin yang berembus kencang, menimbulkan suara bising yang membuat bulu kuduk meremang.
"Tolong!" seorang lelaki berkaus biru tua berlari tergopoh-gopoh. Seluruh tubuhnya basah kuyup. Dan peluh bercucuran, menyatu dengan air hujan yang mengguyur tubuhnya.
Tak ada sahutan dari makhluk yang satu spesies dengannya. Yang ada, hanya suara binatang malam yang bersatu dengan deru hujan dan angin.
Kegelapan yang nyata semakin mencekam, apalagi saat bayangan sosok berjubah merah datang dari balik pohon yang menjulang tinggi di lahan kosong itu.
"Tidak tidak! Jangan lakukan itu!" Lelaki itu berteriak ketakutan.
Sosok berjubah merah semakin mendekat. Sebelah tangan membawa tongkat besi dan tangan lainnya cerulit tajam. Lelaki itu tak bisa membayangkan jika saja cerulit di tangan sosok itu menguliti kulit dan menebas lehernya.
"Siapa kamu sebenarnya, huh?" sentak lelaki itu. Tak ada jawaban.
Krak.. suara ranting yang patah membuat nyali si laki-laki semakin menciut. Apalagi saat dilihatnya sosok berjubah merah semakin mendekat. Dan yang harus digaris bawahi adalah, sosok itu tidak menapak di tanah. Ia melayang! Tak hanya itu, sosok berjubah itu kini menampakkan wajahnya yang rata, hanya memiliki sepasang mata besar yang merah.
Glek.
"Huaaaa!"
"Yak! Jangjun-ah!" pekik Jaehyun, Youngtaek dan Bomin bersamaan saat Jangjun tiba-tiba datang mengagetkan mereka yang memang sejak tadi tengah tegang menonton film horror di laptop yang mereka bawa.
"Hahaha!" Jangjun tertawa keras, sedangkan ketiga temannya mengerang marah.
"Awas kamu, Jangjun!" Youngtaek berdiri dari tempat duduknya. Mengejar Jangjun yang keluar dari kabin kapal, menuju beranda.
Ya, saat ini mereka sudah berangkat menuju pulau di mana villa keluarga Seungmin berada. Mereka pergi menggunakan kapal pesiar sejak jam 10 tadi pagi, dan diperkirakan sampai menuju pulau yang dimaksud keesokan harinya di jam 5 sore.
Sedangkan Youngtaek mengejar Jangjun, Bomin menghampiri Seungmin yang tengah memainkan game online di kamar yang ditempati Jibeom, Bomin dan Jaehyun mengajaknya untuk sparing. Dan Jaehyun berbaring di ranjang yang hanya muat untuk satu orang di sana, menindih perut Joochan yang tiduran sambil mendengar musik.
Di kapal itu, mereka memesan empat kamar. Satu kamar diisi oleh tiga orang dan dua orang. Daeyeol, Seungmin dan Donghyun menempati kamar paling kanan. Jibeom, Bomin dan Jaehyun menempati kamar tengah yang lumayan luas, sehingga yang lainnya memilih untuk berkumpul di kamar itu. Joochan menempati kamar dengan Youngtaek dan Jangjun. Sedangkan Jaeseok dan Sungyoon menempati kamar paling kiri yang dekat dengan pintu keluar kabin. Setiap kamar memiliki satu meja khusus dan ranjang sesuai kebutuhan.
Fajar hampir tenggelam, dan Golden Child tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengabadikan moment melihat sunset di tengah laut, pasti indah. Mereka berkumpul di beranda. Duduk di atas sofa yang sudah disediakan dengan meja dan minuman yang telah mereka pesan di kantin kapal.
"Daebak!" Jangjun benar-benar takjub melihat pemandangan yang luar biasa menakjubkan di hadapannya. Tidak terkecuali Joochan, yang memang senang memotret. Ia mengambil foto sunset dengan kamera digital yang ia bawa.
Daeyeol duduk di sofa bersama Youngtaek dan Jaehyun yang menggerutu karena jus miliknya diminum oleh Jibeom. Sedangkan Sungyoon tengah memejamkan mata bersantai ria di atas matras. Donghyun dan Bomin sedang melakukan adegan Rose dan Jack berpelukan di film Titanic sambil merasakan angin yang berembus menerpa kulit wajah mereka. Jangan tanya jaeseok dan Seungmin. Mereka malah asik bermain hago. Bersaing ketat, karena siapa yang kalah, setibanya lagi mereka di Seoul, yang kalah harus mentraktir yang menang seminggu berturut-turut di Sekolah.
Joochan mengamati hasil jepretannya satu persatu. Benar-benar menakjubkan. Ia kemudian duduk di sisi Daeyeol, menyeruput cola di depannya dan kembali memotret. Tapi, aktivitasnya berhenti, saat suara jeritan yang nyaring terdengar.
"AH!"
"Seungmin!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Holiday▪️Golden Child✓
FanficLiburan musim panas telah tiba. Seungmin mengajak serta teman-temannya: Daeyeol, Sungyoon, Jaeseok, Jangjun, Tag, Jaehyun, Donghyun, Jibeom, Joochan, dan Bomin untuk berlibur ke sebuah pulau kecil di mana keluarganya memiliki sebuah villa di sana. J...