👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA
📗 Kitābul Jāmi' | Al Adab
🔊 Hadits ke-2 | Pandanglah Orang yang di Bawahmu dalam Masalah Dunia
~~~~~~~~~~~~~بسم اللّه الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُPara ikhwan dan akhwat sekalian yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita lanjutkan hadits berikutnya.
HADITS 2
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي اللّه عنه قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صلّى اللّه عليه وسلّم أُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أن لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
Dari Abū Hurairah radhiyallāhu Ta'ālā 'anhu ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Lihatlah kepada yang di bawah kalian dan janganlah kalian melihat yang di atas kalian. Sesungguhnya hal ini akan menjadikan kalian tidak merendahkan nikmat Allāh yang Allāh berikan kepada kalian".
(HR Imām Bukhāri dan Imām Muslim, lafadz ini milik Muslim nomor 5264, versi Syarh Shahih Muslim nomor 2963)
Ikhwan dan akhwat sekalian yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Hadits ini mengajarkan kita dalam masalah dunia; hendaknya kita melihat ke bawah.Bagaimanapun kekurangan yang ada pada diri kita dalam masalah dunia, pasti masih ada orang-orang yang lebih parah daripada kita.
Lihatlah kita sekarang dalam keadaan sehat alhamdulillāh. Kalau kita melihat ke bawah, betapa banyak orang yang sakit, terkapar di tempat tidur tidak bisa bergerak karena sakit, juga orang yang cacat.
⇒Yang lebih parah dari kita lebih banyak. Dan seorangpun kalau diapun sakit masih ada yang lebih parah sakitnya. Senantiasa pasti ada yang lebih menderita daripada apa yang kita rasakan.
Kalau kita selalu melihat ke bawah dalam masalah kesehatan saja, maka kita akan senantiasa bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Dan ini memang berat, senantiasa bersyukur bukan perkara yang mudah.
Oleh karenanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
"Hanya sedikit dari hamba-hambaKu yang bersyukur." (QS Saba': 13)
Kita berdo'a semoga Allāh menjadikan kita termasuk dari hamba-hamba Allāh yang sedikit tersebut.
Dan diantara hal yang membuat kita senantiasa bersyukur adalah melihat ke bawah dalam masalah dunia.
Demikian juga masalah harta, misalnya kita mungkin punya kendaraan yang mungkin kurang bagus, tetapi masih banyak orang di bawah kita yang kendaraannya lebih jelek daripada kendaraan milik kita.
Dan bisa jadi, masih banyak orang yang hanya memiliki motor atau memiliki sepeda. Bahkan masih banyak orang yang hanya bisa berjalan kaki, tidak memiliki kendaraan sama sekali.
Maka dalam hal dunia kita lihat ke bawah, jangan kita lihat ke atas. Karena dunia kalau lihat ke atas maka tidak akan ada habisnya.
Maka Rasūlullāh melarang untuk melihat ke atas masalah dunia. Dunia tidak akan pernah habisnya, orang yang mencari dunia akan senantiasa haus akan dunia.
Terkadang kita heran tatkala melihat ada seorang sudah tua, umur sudah 60 tahun atau 70 tahun atau bahkan 80 tahun, namun masih sibuk tenggelam dalam dunia, masih memikirkan ini memikirkan anu, kapan dia mau istirahat? Kapan dia mau menikmati dunianya?
KAMU SEDANG MEMBACA
kitab jami' bulughul maram
SpiritualKita akan memasuki pembahasan Kitābul Jāmi' yaitu sebuah kitab yang ditulis oleh Al Hāfizh Ibnu Hajar rahimahullāh yang beliau letakkan di akhir pembahasan dari Kitab Bulūghul Marām Min Adillatil Ahkām.