Hadits ke-4 | Keutamaan Keridhaan Orang Tua

419 2 0
                                    


👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA
📗 Kitābul Jāmi' | Bab Al-Birru (Kebaikan) Wa Ash-Shilah (Silaturahim)
🔊 Hadits ke-4 | Keutamaan Keridhaan Orang Tua
------------------------------

KEUTAMAAN KERIDHAAN ORANG TUA

بسم الله الرحمن الرحيم

Ikhwan & akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu Wa Ta'āla, kita lanjutkan hadits berikutnya:

وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رضي الله عنهما: عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: "رِضَا اللَّهِ فِـيْ رِضَا الْوَالِدَيْـنِ، و سخط اللَّهِ فِـيْ سخط الْوَالِدَيْنِ (أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ)

Dari ‘Abdullāh bin ‘Amr bin al ‘Āsh Radhiyallāhu Ta'āla 'anhumā: dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam Beliau bersabda: “Ke-ridhā-an Allāh itu berada pada keridhā-an kedua orang tua, dan kemarahan Allāh itu berada pada kemarahan kedua orang tua.” (HR Tirmidzi dan dishahihkan oleh Ibnu Hibbān dan Al-Hākim)

Tidak diragukan bahwasanya agungnya hak kedua orangtua sangatlah besar. Dan Allāh Subhānahu Wa Ta'āla telah mengingatkan hal ini dalam banyak ayat dalam Al-Qurān.

Diantaranya firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
● QS Luqmān: 14

أَنِ اشْكرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

"Bersyukurlah (berterima-kasihlah) kepadaKu dan bersyukurlah kepada kedua orangtua engkau dan kepadaKu lah kalian akan kembali."

Disini Allāh menggandengkan perintah untuk bersyukur kepada Allāh dengan perintah untuk bersyukur/berbakti/berterima kasih kepada kedua orangtua.

Dan Allāh tutup ayat tersebut dengan mengatakan: "Ingatlah, kalian akan dikembalikan kepadaKu". Artinya kalian akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allāh Subhānahu Wa Ta'āla, apakah kalian sudah bersyukur/berterima kasih kepada kedua orangtua atau tidak?

● QS Al-Isrā: 23

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ

"Dan Rabbmu telah menetapkan agar kalian tidaklah beribadah kecuali hanya kepada Allāh Subhānahu Wa Ta'āla dan berbaktilah kepada kedua orangtua kalian."

Dalam ayat ini, Allāh menggandengkan antara hak tauhid Allāh Subhānahu Wa Ta'āla dengan hak berbakti kepada kedua orangtua. Dan ini menunjukkan agungnya hak berbakti kepada kedua orangtua.

Dan barangsiapa yang mengerti bahasa arab, kalimat "إِحْسَانًا" adalah maf'ul muthlaq yang didatangkan untuk "penekanan", seakan-akan taqdirnya (kalimat yang dimaksudkan):

وَ أَحْسِنُ بِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

"Berbaktilah kepada kedua orangtua dengan sebakti-baktinya."

Allāh tidak memerintahkan kita hanya sekedar berbakti sewajarnya, tidak. Tetapi Allāh menyuruh untuk berbakti sebakti-baktinya kepada kedua orangtua. Ini menunjukkan akan agungnya berbakti kepada kedua orangtua.

Oleh karenanya, barangsiapa yang tidak menggunakan kesempatan untuk berbakti kepada kedua orangtua maka dia adalah orang yang celaka.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abū Hurayrah, dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, Beliau bersabda:

kitab jami' bulughul maramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang