part 2

6.7K 432 11
                                    







Kret




Sakura membuka pintu kamar mereka tapi ia tidak menemukan sasuke. Pintu kamar mandi juga terbuka. Sakura lalu keluar kamar ia tahu dimana sasuke berada. pasti dia berada diruangannya pikir sakura.
Dan benar saja saat sakura sampai diruangan itu sasuke sedang duduk manis di kursinya menghadap laptop.

" Sasuke-kun,kau belum mandi?"

Sakura menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah sasuke yang selalu mementingkan pekerjaan daripada diri sendiri.
Bukannya bersih-bersih malah kembali bekerja.

" Nanti saja ada pekerjaan yang harus aku urus,besok aku harus pergi lagi ke london selama 3 minggu jadi aku harus mengerjakannya malam ini "

Sakura menatap sasuke tidak percaya. Apa begitu pentingnya pekerjaan sasuke sampai ia tidak ada waktu untuknya?.

" Kau baru saja pulang sasuke-kun setelah kau meninggalkanku selama hampir 2 minggu dan besok kau akan pergi lag?"

Sakura kembali protes dengan sasuke yang seakan tidak perduli padanya,sasuke bahkan belum sampai 1 jam pulang namun sasuke sudah membicarakan untuk pergi.

"Ini tuntutan perkerjaan sakura,kau harus mengerti "

Pekerjaan, pekerjaan itu yang hanya dipikir sasuke,sakura cukup kesal mendengarnya.
Sakura tidak tahu bagaimana lagi ia menyikapi sikap sasuke ini.

"Sejauh ini aku selalu mengertimu sasuke-kun hanya kau saja yang tidak pernah mengerti aku "

Sakura membela diri agar sasuke sadar dengan sikapnya yang sudah cukup keterlaluan.
Sakura ingin sasuke mengertinya keadaannya juga.

"Pekerjaanku masih banyak sakura jadi jangan memancing pertengkaran lebih baik kau tidur saja"

Sakura memilih pergi dari sana karena dia sudah tidak tahan mendengar sasuke.
Sakura masih mencoba mengalah tapi saat dirinya tidak sanggup lagi mungkin dia bisa memutuskan untuk pergi.









Sakura membaringkan diri ia begitu lelah dengan sikap sasuke.
Air matanya perlahan jatuh.
Lelah menangis sakura tertidur sendiri karena sampai larut malam sasuke belum juga kembali.
Sasuke masuk kedalam kamar,sasuke menatap punggung sakura yang terbungkus selimut.
Sasuke menuju kamar mandi setelah nanti dia baru tidur.







Pagi menjelang sakura mulai membuka mata,sakura tiba-tiba ingat sesuatu yang membuat sakura menatap kesampingnya tempat dimana suaminya tidur semalam namun yang dia dapatkan hanya tempat kosong yang sudah mendingin,sasuke tidak ada disana entah pergi kemana.
Sakura sekali lagi tidak dapat berkata-kata.
Ia masuk kedalam kamar mandi untuk sikat gigi dan mencuci muka, sakura belum berniat untuk mandi badannya entah mengapa terasa kurang sehat.



Sakura turun kebawah guna memastikan bahwa sasuke sudah pergi atau dia masih berada disana.
Kosong, tidak ada siapa-siapa.
Sakura kembali menelan rasa kecewa karena sasuke pergi tanpa pamit padanya.

"Bahkan dia tidak meninggalkan pesan apapun "

Sakura berbicara pada dirinya sendiri.
Sakura menghela nafas karena sudah biasa dengan keadaan ini.
Sakura membuka kulkas untuk cari bahan-bahan untuk memasak  entah mengapa hari ini sakura sangat ingin memakan sup tomat.
Sakura mulai memotong bahan-bahannya setelah selesai itu sakura langsung memasak.
Tidak butuh waktu lama hingga sup tomat itu jadi.
Sakura lalu menyajikan untuk dirinya sendiri.
Sakura mulai menyantap makanannya dengan perasaan sedih bercampur kesal.

Setelah selesai makan sakura mencoba menghubungi sasuke tapi selalu saja tidak aktif. Sasuke bilang saat ia sedang menjalankan misi dirinya akan mematikan handphonenya jadi sangat sulit untuk menghubungi sasuke.
Sakura mendecak kesal.sakura beranjak menuju kamarnya lagi,sakura harus bersiap untuk pergi.









Sakura berjalan trotoar entah sakura mau kemana hingga sakura berhenti disebuah kedai ramen.
Sakura kemudian masuk kedalam kedai tersebut.

"Permisi oji-san,aku kemarin melihat lowongan pekerjaan disini "

Sakura bertanya kepada paman pemilik kedai tersebut.
Sakura sudah membuat keputusan bila sasuke tetap dengan keputusannya maka sakura juga akan melakukan hal yang sama kalau dirumah terus ia bisa mati karena kebosanan.

"Iya,benar "

Paman itu membenarkan pertanyaan sakura.

"Bisakah saya bekerja disini ?"

Sakura mengatakan keinginan yang sebenarnya datang kesana.

"Tentu saja tapi kau harus menjadi pelayan,apa tidak apa-apa? "

Paman itu memberitahu sakura pekerjaan apa yang akan ia lakukan takutnya sakura tidak mau.

" Iya,tidak masalah oji-san "

Sakura tidak mempermasalahkan dengan apa yang akan dia kerjakan yang terpenting dia bekerja kalau perusahaan mana ada yang mau menerimanya karena dia tidak punya pendidikan yang tinggi lalu dia juga tidak punya pengalaman dibidang itu lalu sakura juga tidak mau terikat dengan sebuah kontrak.
Kalau bekerja di kedai ini ia bisa berhenti kapan saja dan juga jam kerja di kedai itu tidaklah lama,kedai buka jam 9 pagi tutup jam 5 sore jadi sakura masih bisa mengurus rumah dengan baik.

"Siapa namamu? "

Pemilik kedai itu menanyakan nama sakura karena sakura mau bekerja mana mungkin dia tidak tahu namanya.

"Sakura,oji-san"

Sakura memperkenalkan dirinya kepada pemilik kedai tersebut.

"Baiklah sakura sekarang kau sudah bisa bekerja mulai hari ini"

Ucap paman lalu memberikan celemek agar baju sakura tidak kotor saat melayani.

"Baik"

Sakura langsung memakainya setelah ia meletakkan tasnya,sakura terlihat sangat bersemangat untuk bekerja.

"Ayame ini sakura pegawai baru kita "

Terlihat seorang wanita yang memiliki rambut berwarna coklat keluar dari keluar dari dapur, sakura dapat melihat wanita lebih tua darinya.

"Selamat datang sakura "

Ayame tersenyum kepada sakura,dia terlihat senang dengan kehadiran sakura.

" Iya,ayame"

Sakura juga membalas dengan senyuman.

"Panggil saja ayame-nee,sakura "

Ayame menyuruh sakura memanggil dengan sebutan kakak karena ia dapat melihat sakura lebih mudah darinya.

"Baik ayame-nee "

Sakura mulai bekerja mulai dari menanyakan pesanan dan mengantarkan pesanan pelanggan.
Sakura tersenyum karena seperti ini sakura dapat melupakan semua masalah yang terjadi akhir-akhir ini.
Kenapa sakura tidak bekerja ditempat ino?,jawabannya ia tidak mau menyusahkannya sahabatnya itu saat melihat keadaan dirinya sekarang. Ino adalah orang yang berpengaruh saat sakura mengambil keputusan saat menikah dengan sasuke. Ino selalu menyakinkan sakura bahwa semuanya pasti akan baik-baik saja. Sakura tidak ingin ino menjadi bersalah kalau ia mengetahui kehidupan sakura sekarang.
Ino dan sakura sekarang jarang bertemu bukan sakura menjaga jarak. Sakura hanya tidak ingin ino tahu segalanya karena bila mereka sudah bertemu ino pasti dapat mengetahui masalah sakura hanya lewat raut wajah sekalipun walaupun sakura mencoba menutupi ino tidak akan tertipu.
Jadi lebih baik ia menghindar lagipula sekarang ino punya kesibukan sendiri menjadi seorang model.















Tbc



Gomen kalau jelek dan gaje 🙏🙏🙏
Semoga suka🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Kalau tidak suka tidak usah baca 😌
Arigatou buat yang baca dan komen😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

A heart that hurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang