Hari penerimaan mahasiswa baru telah berlalu, malam tadi sangatlah menyenangkan, kini saatnya bagi mahasiswa baru untuk mengemasi barang-barang mereka, karena waktunya kembali ke rumah telah tiba.
Untunglah tadi malam Yeri selalu bersama Suhyun, kalau tidak, dapat dipastikan ia sudah bertemu dengan lelaki itu. Karena malam tadi bagi mahasiswa baru yang belum memiliki teman akan duduk di tengah-tengah kerumunan, mereka membuat sebuah lingkaran. Yeri sangat berterima kasih kepada Suhyun, ia bahkan berhutang budi padanya. Tapi, bukan Yeri namanya jika ia mengungkapkan rasa bahagianya memiliki Suhyun. Yeri sangat sulit mengungkapkan perasaannya sejak saat itu.
"Yeri-ya, mau pulang bersama?"
Yeri menghentikan aktifitas menyusun barangnya, lalu ia bergeleng. "Aku pulang bersama Oppa ku. Tapi, bukankah rumah kita berbeda arah?"
Suhyun menepuk jidatnya sendiri, kemudian ia tertawa. "Aku sungguh lupa! Mungkin karena aku ingin terus bersamamu!" Sekarang gadis bermata sipit itu memeluk tangan Yeri begitu erat, membuat sang empunya melayangkan tatapan kesalnya.
"Ya! Kau membuatku merasa tidak normal!"
Merasa ditolak, Suhyun menarik kembali dirinya, membuat Yeri tertawa cukup keras.
"Ya! Kau menjatuhkan harga diriku! Kau seharusnya paham, aku sedang latihan untuk Jaehyun Sunbae!" Kesal Suhyun.
Omong-omong, Jaehyun Sunbae yang gadis sipit itu maksud adalah ketua panitia ospek. Yeri berhasil mendapatkan namanya, dan berhasil mendapatkan makan gratis selama seminggu dari Suhyun.
"Seungwan Sunbae!"
"Yeri-ya, annyeong! Apa kau menemuiku untuk meminta izin pulang lagi?"
Yeri bergeleng sambil tersenyum. "Aniyo, Sunbae! Aku ingin meminta tanda tangan Seungwan Sunbae sebagai Sunbae terbaikku!"
"Wah jinjja? Apa memang aku Sunbae terbaikmu atau karena kau tak punya Sunbae yang lain?" Goda Seungwan.
"Keduanya!" Yeri tertawa pelan, lalu ia memberikan kertas dan pulpennya kepada Seungwan.
"Ah! Mulai sekarang panggil aku Eonni, arrachi?"
"Ne, Eonni!" Jawab Yeri penuh semangat.
"A-ah, Eonni... Bolehkah aku bertanya sesuatu?"
"Tentu saja!"
"I-itu... Ketua panitia kita itu siapa namanya?" Tanya Yeri ragu.
"Ah! Ternyata kau menyukai Jaehyun? Aku tidak akan memberitahumu!"
Yeri menahan tawanya, ia berkata tak akan memberitahunya tetapi sudah mengatakan namanya. Seungwan Eonni sangat lugu, batin Yeri.
"Aigoo! Kau berhutang makan siang seminggu kepadaku, Lee Suhyun!" Tutur Yeri bangga.
"Aish, aku tahu!"
Lagi-lagi suara sirine menghentikan mereka.
"Seluruh mahasiswa baru diharapkan berkumpul di lapangan sekarang juga!" Ah, itu bukan suara sirine, melainkan bunyi penanda jika ketua panitia ingin berbicara. Ck, ada-ada saja.
"Kajja!" Yeri dan Suhyun memakai ransel mereka, berjalan keluar dari asrama, begitu pula dengan mahasiswa baru lainnya.
Namun tiba-tiba, ada tangan yang menghentikan langkah Yeri. Sang empunya sedikit berdongak untuk melihat siapa pemilik tangan yang berani menghentikan langkahnya. Dan tentu saja, Yeri terkejut akan pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECATHECT
FanfictionCast : Jeon Jungkook Kim Yerim Genre : Sad, Romance, Friendship. Rating : PG 15+ ㅡ Decathect (n) perasaan yang sengaja disembunyikan untuk mengantisipasi kehilangan di masa depan. Kim Yerim harus menyembuhkan luka hati yang telah ia terima. Bukan ha...