"Kita mau makan apa?" sebuah kalimat yang akhirnya dilontarkan oleh Suhyun, membuka keheningan diantara mereka. Mereka, Yerim, Suhyun, Jungkook dan Mark.
Entah bagaimana senior bermarga Jeon itu bisa ikut nimbrung diantara mereka. Lagaknya ingin makan juga, tapi Yerim tahu kalau itu hanya alasan klasik Jeon Jungkook saja. Ingin pergi tetapi sekarang Yerim sangat lapar, ia bersumpah setelah menghabiskan makanannya secepat mungkin ia harus melarikan diri dari lelaki gila yang mengejarnya sejak pagi tadi.
"Nasi daging panggang," ujar Yerim.
"Aku juga!" itu suara Jungkook dan Mark yang bersamaan.
"Baiklah, aku akan memesannya. Tunggu sebentar!" Suhyun pergi.
Lalu, suasana canggung mulai terjadi lagi, Mark dengan ponselnya, Yerim pun begitu dan Jungkook yang sedaritadi menatap lekat gadis di depannya.
"Yerㅡ"
"Yeri!"
"Baiklah. Yeri-ya, setelah ini kau akan kemana?" tanya Jungkook dan ia mengalah.
"..." tak ada jawaban.
Mark yang merasa sepertinya ia tak harus berada diantara mereka memilih bangkit dari tempatnya.
"Kau mau kemana?" Yerim mendongak menatap Mark.
"Memesan minuman untuk Jungkook Hyung yang sepertinya kehausan."
Yerim menyerngitkan alisnya, begitu pula dengan Jungkook.
"Jungkook Hyung pasti haus, karena terus bertanya tapi tak mendapat jawaban!" sindiran Mark sukses membuat Yerim menatapnya sinis, sedangkan Jungkook hanya tertawa pelan.
"Jadi apa jawabanmu tadi?"
"Bukan urusanmu!" ketus Yerim.
Ia merasa Suhyun sengaja melamakan dirinya memesan makanan, dan sekarang ia mengutuk dirinya sendiri, seharusnya ia ikut saja pergi memesan makanan atau minuman agar tak berdua dengan lelaki di depannya.
"Berhenti menatapku seperti itu!" ucap Yerim tanpa menolehkan pandangannya dari layar ponselnya.
"Kenapa? Apa ada yang marah?"
"Kau menggangguku, bodoh!" kali ini Yerim sudah tak tahan untuk tak mengatainya.
Jungkook malah terkekeh, "haruskah ku cubit pipimu lagi seperti dulu?"
Yerim terdiam. Lagi-lagi lelaki ini mengungkit masa lalu mereka. Yerim ingin marah tapi ia paham, semakin ia memberontak, Jungkook semakin gencar untuk mendekatinya.
"Kim Yerim, kau bertambah cantik."
Itu lah kata yang Jungkook terus ucapkan sejak pagi tadi. Membuat seorang Kim Yerim mati kutu, dan ingin menangis. Ia merindukan semuanya, kenangan masa lalu mereka, senyumannya dan tentu saja Jeon Jungkook.
Sekarang wajahnya sudah benar-benar panas, dan ia merasa air matanya sudah tak tertahan lagi. Tetapi, untunglah ia lihat Suhyun membawa nampan penuh sambil tersenyum ke arahnya.
"Wah hari ini kantin sungguh raㅡYAK! KIM YERIM!"
Yerim sudah memakan makanannya tanpa menunggu Jungkook yang seharusnya pertama kali memakan.
"Sunbae, maafkan Yeri!" ucap Suhyun. Ia merasa tak enak.
"Gwaenchana, Yerim dalam masa pertumbuhan!" Jungkook mengusap rambut coklat gadis di depannya.
Yerim menghentikan makannya. Ia melirik tajam ke arah Jungkook.
"Yeri maksudku!" ralat Jungkook tetapi tangannya masih mengusap rambut gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECATHECT
FanfictionCast : Jeon Jungkook Kim Yerim Genre : Sad, Romance, Friendship. Rating : PG 15+ ㅡ Decathect (n) perasaan yang sengaja disembunyikan untuk mengantisipasi kehilangan di masa depan. Kim Yerim harus menyembuhkan luka hati yang telah ia terima. Bukan ha...