Yeri melangkahkan kakinya dengan gontai menuju kelasnya. Ia mendapatkan kelas pagi, sungguh ia merasa ingin membolos saja. Kemarin sore, lebih tepatnya dua hari yang lalu usai ia memalukan dirinya sendiri dihadapan Suhyun, ia benar-benar merasa sangat malu terhadap dirinya sendiri. Bahkan pagi ini ia masih enggan mengganjal perutnya dengan makanan apapun, sudah sejak tiga hari ini.
Setelah berbincang ringan dengan Taehyung, ia merasa sedikit lebih baik.
"Suhyun sepertinya teman yang baik," tutur Taehyung.
"Hm, ku harap seperti itu."
"Kau harus mengizinkannya memanggilmu Yerim bukan Yeri!" Kini tangan besar Taehyung mengelus kepala adik kesayangannya itu.
"Akan ku pikirkan!"
Kini Yeri sudah duduk di salah satu kursi barisan tengah di kelasnya. Pagi ini kelas masih sepi, bahkan benar-benar sangat sepi. Hanya ada Yeri dan satu orang namja yang duduk di barisan terdepan, barisan yang mana Yeri sangat enggan duduki.
Ia mengeluarkan ponselnya, mengambil earphone wirelessnya, lalu menyumpalkan benda putih kecil itu di telinga kanan dan kirinya. Ia memutar lagu ballad untuk mengawali pagi yang tenang ini.
Namun, tiba-tiba saja sang perusuh mengagetkannya.
"Ya! Kim Yerim!"
Yeri mengelus dadanya, ia terkejut. Bahkan anak lelaki di barisan depan itu pun terkejut, sungguh suara lima oktaf dari Suhyun benar-benar membuat Yeri geleng kepala.
"Good morning!" Ucapnya dengan wajah tanpa dosa.
Yeri menarik senyumnya sedikit, dan lebih tepatnya memamerkan senyum masamnya. "Good morning, Lee Suhyun! Duduk lah dan diam!"
Suhyun terkekeh pelan. Ia akhirnya menambahkan satu list rutinitas yang akan ia lakukan selama hidupnya, yaitu mengganggu ketenangan seorang Kim Yerim.
"Nugu?" Suhyun setengah berbisik dan mengarahkan dagunya ke arah barisan depan.
Yeri mengangkat bahunya tak acuh.
"Ya! Neo! Namja yang duduk di barisan depan!" Merasa terpanggil, lelaki itu menoleh.
Yeri setengah melotot, ia pun menyikut lengan Suhyun. Ia takut kalau gadis itu malah akan berhadapan dengan senior.
"Aku?"
"Iya kau. Memangnya siapa lagi namja yang duduk di barisan depan selain kau," jawab Suhyun enteng.
Yeri berbisik, "Suhyun-ah, bagaimana kalau ternyata dia Sunbae kita?"
"Ssstt, tenang lah."
Lelaki itu berdiri dari tempatnya, berjalan ke arah tempat duduk dua gadis itu. Sambil memamerkan senyum tipisnya, ia pula mengulurkan tangannya di hadapan Suhyun.
"D-daebak..." Lirih Suhyun itu.
"Mark Lee!" Ujar lelaki itu. Suhyun hanya mengangguk sembari masih menggenggam tangan Mark.
"Boleh aku bergabung?"
"O-oh tentu saja! Tentu saja, benar kan Yeri-ya?" Suhyun menyikut lengan Yeri, membuat gadis itu mengangguk pasrah.
Lalu, Mark pun duduk bersama mereka. Obrolannya tak banyak, hanya seputar kampus dan diinterupsi oleh Suhyun
Dan lama-kelamaan kelas pun mulai dipenuhi oleh teman seangkatan mereka. Sesungguhnya ini hari pertama mereka untuk menjadi mahasiswa yang sesungguhnya.
Selamat berjuang.
🍇🍇🍇🍇
KAMU SEDANG MEMBACA
DECATHECT
FanfictionCast : Jeon Jungkook Kim Yerim Genre : Sad, Romance, Friendship. Rating : PG 15+ ㅡ Decathect (n) perasaan yang sengaja disembunyikan untuk mengantisipasi kehilangan di masa depan. Kim Yerim harus menyembuhkan luka hati yang telah ia terima. Bukan ha...