d-day [ 19 ]

1.1K 173 5
                                    

Menghitung jam menuju perayaan amal, mereka, para anggota unit minus Suhyun sedang mempersiapkan segalanya. Sekarang jam sudah hampir menunjukkan pukul satu dini hari, namun satu pun diantara mereka belum ada yang tidur, ya karena masih begitu banyak hal yang harus dikerjakan. Seperti Mark, yang tiba-tiba bergabung dengan unit vocal, padahal ia berasal dari unit dance. Mark, Jungkook, Yugyeom serta Seokmin mengecek kembali panggung yang akan dipakai siang nanti. Dan anggota lainnya seperti Yerim, Chaeyoung, Yewon, beserta Sooyoung dan Seungwan sedang mengecek dekorasi panggung. Teruntuk Jaehyun, ya ia bertugas lebih ekstra, ia mengawasi serta mengecek dan membantu menyusun meja stand dengan anggota lainnya yang tak disebutkan diatas.

"Yerim-ah, kau mengantuk?" Tanya Chaeyoung dengan nada lemahnya.

Yerim mengangguk kecil. "Hm, sedikit."

"Yewon-ah, kau mengantuk?" Tanya Chaeyoung masih dengan nada lemahnya. Gadis disamping kirinya itu mengangguk kecil layaknya yang Yerim lakukan tadi.

Mereka terus bekerja tanpa henti. Wajar saja jika mereka membutuhkan istirahat, kan?

Sooyoung menguap beberapa kali, Chaeyoung yang melihatnya pun memanfaatkannya sebisa mungkin, namun sebelumnya ia menyenggol Yerim dahulu.

"Sooyoung Eonni mengantuk?"

Sooyoung yang ingin menguap, mengurungkan niatnya. "Tidak! Wae?"

Ah, Sunbae itu terkenal garang. Yerim saja sangat takut dengannya.

Namun terdengar suara tawa kecil yang dapat dipastikan adalah Seungwan pemiliknya.

"Kau mengatakan tidak, tetapi sudah berulang kali menguap!" Ujar Seungwan. Skakmat, Sooyoung terdiam.

"Aish! Siapa yang menyarankan kita untuk memakai panggung sebesar ini! Semacam konser saja!" amuk Sooyoung.

Yerim yang mendengarnya langsung menelan salivanya. Ya, ia yang menyarankannya.

"Sudahlah, cepat selesaikan. Dan kita bisa tidur. Kajja!" Seungwan menepuk pundak Sooyoung, bermaksud menyemangatinya.

Sementara itu, team lelaki, mereka sudah selesai lima menit yang lalu. Seokmin sudah menguap berulang kali, dan mendapat jitakan berulang kalu dari Yugyeom, kenapa begitu? Ya karena mereka membuat peraturan, siapa yang menguap akan mendapat jitakan. Ck, ada-ada saja.

"Kalian sudah selesai? Tolong bantu para yeoja itu. Malam semakin larut!" Sahut Jaehyun, dan mendapat anggukan dari mereka.

Mereka pun membantu seperti apa yang Jaehyun perintahkan, tetapi sesampainya mereka disana, para yeoja itu terlihat sudah berberes. Ya, ketahuilah, panggung yang mereka miliki terbagi menjadi tiga, itulah sebabnya mereka sangat lamban dalam menyelesaikannya.

"Sudah selesai, Nuna?" Tanya Jungkook kepada Seungwan.

"Hm, sudah."

"Kami baru saja ingin membantu," sahut Yugyeom.

"Kalian hanya merusuh saja! Awas! Aku ingin tidur!" Ketus Sooyoung, teman-temannya hanya tertawa saja.

Wajah mereka pun sudah sangat kusut, ditambah melihat arloji menunjukkan sudah pukul dua dini hari, membuat para gadis tadi agak bergidik ngeri, ya pasalnya mereka ingin mencuci muka sebelum tidur. Dan kamar mandi berada di ujung lorong kampus sastra.

Tiba-tiba Sooyoung berhenti, menoleh ke belakang. "Tadi kalian bilang ingin membantu?" Mendapat anggukan serentak dari lelaki itu.

"Satu orang tolong temani kami ke kamar mandi lorong. Ada yang bersedia?" Tanya Sooyoung lagi.

DECATHECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang