Sore yang cerah untuk menghabiskan diri menatap kumpulan bebek yang bencengkrama dengan riang, terdengar berisik memang, namun menenangkan. Suhyun dan Yerim lah yang tengah menikmatinya. Mereka tak ikut dalam sesi pemilihan anggota, karena mereka sudah resmi menjadi anggota sejak tadi malam dan membuat yang lain merasa iri hati. Sebenarnya tadi Jaehyun menyuruh mereka tetap berada di tenda saja, tetapi mereka menolaknya. Pasalnya tak ada yang menjadi objek pemandangan di dalam tenda, begitulah alasan mereka.
"Suhyun-ah."
"Hm?"
Yerim melemparkan batu kecil ke dalam sungai. "Aku berhutang sesuatu kepadamu, kan?"
Mendengar kata hutang, Suhyun pun menoleh dengan semangat. "Tentu saja! Hutang ceritamu sangat banyak kepadaku!"
"Aku mulai darimana ya?" Bingungnya.
"Hm... Bagaimana kalau, kenapa kau bisa dekat dengan Jaehyun Sunbae?"
Yerim menoleh. "Ah, tentang itu ya. Aku tak sengaja bertemu dengannya di halte Gangnam."
"Kau serius?"
Yerim mengangguk. "Memangnya jawaban yang kau inginkan apa?"
"Tidak. Ku pikir kalian berkenalan di sns dan bertukar nomor telepon!" Ucap Suhyun sambil memamerkan gigi putihnya.
"Yak! Kau terlalu banyak membaca novel remaja, Suhyun-ah!" Yerim hampir melayangkan tonjokannya. Ia merasa tersindir, sungguh. Sns saja ia tak pandai memainkannya apalagi bertukar obrolan atau nomor dengan Jaehyun.
"Tapi, aku ingin bertanya sesuatu!" Lanjut Yerim.
Dan mendapat anggukan dari gadis di sampingnya, oh ya, jangan lupakan rambut mereka yang sama-sama pendek, semakin terlihat layaknya anak kembar. "Tanya saja, aku akan menjawab!"
"Kau..." Yerim mendekatkan badannya ke arah Suhyun.
"Mwo?"
"Kau menyukai Jaehyun Sunbae ya?"
Suhyun terkejut, ia lantas membungkam mulut Yerim dengan tangannya, dan tak lupa melirik kanan kirinya.
"Yak! Babo! Kenapa bicara keras sekali?"
"Mmmmmmm..." gumam Yerim dengan mulutnya yang masih tertutup telapak tangan Suhyun.
"Oh oh, aku lupa!" Suhyun menyengir dan melepaskan bungkamannya.
"Aish! Eoh? jawabannya iya, kan?" Teriak Yerim histeris, hampir saja ia ditendang ke sungai oleh Suhyun.
"Ssstt, jangan berisik. Apa terlalu mencolok ya?" Tanya Suhyun pelan.
Yerim tertawa puas, sungguh. Ia terbahak sambil memegangi perutnya. Baru kali ini ia melihat wajah tegang Suhyun.
"Yak! Kenapa tertawa?" Suhyun menepuk tangan Yerim, ia geram.
Yerim terengah, ia mengusap sudut matanya. "Wajahmu... lucu sekali, Suhyun-ah!"
"Aish, aku serius, Yerim-ah! Apa sangat mencolok?"
Yerim bergeleng sambil tersenyum. "Tidak, sama sekali tidak. Lagi pula yang menyadari dan tau itu kan hanya aku, kau lupa?"
Ah iya, mereka kan hanya berdua saja.
"Tapi... Markeu..." Suhyun menggantung omongannya.
"Mwo? Jangan bilang kau mengatakannya pada Mark?" Tebak Yerim dan mendapat anggukan dari Suhyun.
"Bodohnya, Lee Suhyun! Kau membunuh dirimu sendiri!"
"B-bukan! Aku hanya bertanya apa makanan kesukaan Jaehyun Sunbae dan kapan ulang tahunnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
DECATHECT
FanfictionCast : Jeon Jungkook Kim Yerim Genre : Sad, Romance, Friendship. Rating : PG 15+ ㅡ Decathect (n) perasaan yang sengaja disembunyikan untuk mengantisipasi kehilangan di masa depan. Kim Yerim harus menyembuhkan luka hati yang telah ia terima. Bukan ha...