PART 19 : D.O ???

54.5K 2.3K 70
                                    

Maura pov.

"MAURA !!! LO HARUS IKUT GUE, INI PENTING." Baru aja gue turun dari mobilnya Kak Chello, si Della langsung nongol aja di depan gue. Mana pake acara teriak-teriak segala lagi.

"Apaan sih Del?, berisik banget dah perasaan."

Bukannya ngejawab pertanyaan gue, si Della malah langsung narik-- lebih tepatnya sih ngegusur gue kearah mading sekolah.

"Lo mau ap--"

"Liat !!!." kata si Della sambil mengarahkan kepala gue untuk menatap kearah mading.

'DEG'

Gue pun membaca setiap info yang ada di mading, dan.... Salah satu dari info itu buat harapan gue bener-bener hancur sekarang. Rasanya gue pengen nangis sekenceng-kencengnya.

Kenapa semua ini harus kebongkar sekarang sih? gue belum siap ama semua ini. Gue pun mengedarkan pandangan gue kearah murid lainnya yang tengah natep gue dengan tatapan 'jijik'.

"Gak nyangka ya, pergaulan si Maura sampe sejauh itu!!!." sindir salah satu murid yang gue tahu namanya Vanya.

"Iya ya, luarnya aja keliatan baik. Ehh pas didalemnya sebusuk bunga bangke." celetuk yang lainnya.

Gue pun hanya bisa menundukan kepala gue saat murid-murid yang lainnya pada sibuk ngecaci maki gue.

"MAURA !!!."

Gue pun langsung mengedarkan pandangan gue pas gue denger ada suara Kak Chello disini.

"K-- Kak Chello... Hiks..." gue pun langsung meluk si Kak Chello erat. Pokoknya yang ada di pikiran gue saat ini adalah 'Takut', gue 'Takut' kalau gue harus di Droup Out dari sini. Gue masih kepengen belajar. Gue gak mau putus sekolah. Gue mau jadi orang yang berpendidikan.

"Udah ya Ra... Jangan takut, ada Kak Chello kok disini." kata Kak Chello nenangin gue.

Gak berapa lama, suara dari speaker sekolah langsung menggema diseluruh penjuru.

"KEPADA SISWA YANG BERNAMA 'MAURA CHINTYA UTAMI' DI TUNGGU OLEH KEPSEK DI RUANGANNYA. SEKIAN TERIMA KASIH."

Gue pun mendongakan kepala gue untuk menatap wajah Si Kak Chello yang jauh diatas gue.

"Kak, Maura takut." kata gue pelan.

Kak Chello pun melepaskan pelukannya, lalu menangkup kedua pipi gue.

"Kan ada Kakak, gak usah takut ya..." tenang Kak Chello sambil menghapus air mata gue pake ibu jarinya.

Gue pun cuman bisa ngangguk-nganggukin kepala gue pelan.

***

"Jadi rumor itu benar?." tanya Pak Nandang-- kepsek disekolah gue.

Gue diem gak ngejawab apa-apa. Buat ngomong aja lidah jadi kerasa kelu.

"JAWAB!!!." bentak Pak Nandang keras.

"Jangan pernah membentak istri saya." tekan Kak Chello.

"Kak..." kata gue pelan sambil mengusap bahu Kak Chello.

Gue pun mengalihkan tatapan gue kearah Pak Nandang yang sedang natep kita remeh.

"I-- Iya, itu bener Pak." jawab gue gugup.

Gue liat Pak Nandang mengusap wajahnya kasar.

"Astaga Maura !!! kamu tau, kamu itu masih pelajar. Gak seharusnya kamu menikah di usia sedini ini." kata Pak Nandang melembut.

Gue pun memberanikan diri buat natep kearah matanya Pak Nandang yang sedang natep gue tajam.

"Kalo Maura gak nikah pas umur segini, pasti si Kak Chello udah nikah sama yang laen kalo gitu Pak." kata gue cemberut.

Married With A Little Girl [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang