Archello pov.
"Maura hamil Pa." kata gue sambil menunduk. Jujur, gue takut sama ekspresi muka Bokapnya si Maura sekarang.
Sempet hening beberapa saat. Awalnya sih gue nyangka nya bokapnya si Maura nerima-nerima aja tapi...
'BUGH'
"Dasar pengecut !!! kamu bilang kamu gak akan menghamili Maura terlebih dahulu." gue pun meringis sakit pas bokapnya si Maura tiba-tiba aja nonjok gue dengan kencang, saking kencang nya gue mulai ngerasain ada darah segar yang mulai mengalir di sudut bibir gue.
Gue yang masih terduduk dibawah pun, mengalihkan tatapan gue kearahnya si Maura yang lagi nangis.
"Pa, jangan sakitin suami nya Maura... Hiks..." kata si Maura terisak.
Gue yang ngeliat si Maura mulai menangis pun gak bisa tinggal diam. Gue gak mau istri gue sampe nangis kek gini. Terlebih lagi dia sekarang lagi hamil anak gue.
Gue pun mulai bangkit berdiri abis itu gue langsung bertekuk lutut di depan bokapnya si Maura yang masih tersulut emosi.
"Pa, maafin Chello yang udah ngelanggar amanat dari Papa, tapi... Chello juga laki-laki normal Pa. Chello butuh Maura buat ngelayanin Chello sebagai suami." gue pun mengeluarkan semua unek-unek yang daritadi gue simpen di dalam hati.
"Lagipula Maura masih bisa home schooling kok. Chello mampu buat nanggung biayanya yang gak sedikit." kata gue yang buat bokapnya si Maura menghembuskan nafasnya kasar.
"Bukan masalah itu nya, saya cuma menyayangkan masa mudanya Maura yang harus menjadi istri sekaligus ibu di usianya yang baru mau menginjak 17th." kata Bokap nya si Maura setelah emosinya mulai menurun.
Gue pun mendongakkan kepala gue buat natep kearah Bokapnya si Maura.
"Chello bisa ngebantuin Maura buat ngurusin anak kami nantinya." jelas gue yang buat bokapnya si Maura terdiam.
"Bangun, jangan berlutut kek gitu." perintah Bokapnya si Maura yang langsung gue turuti.
"Jaga anak saya baik-baik. Jangan sampe kamu nyakitin anak saya nantinya." tegas Bokapnya si Maura sambil mencengkram bahu gue keras.
Gue pun menganggukan kepala gue cepat. Gue pun menolehkan kepala gue kearahnya si Maura yang masih terisak-isak di pelukan nyokapnya.
"Ra." kata gue sambil merentangkan tangan gue, bermaksud untuk memeluk si Maura.
"Kak Chello." kata nya sambil memeluk gue erat.
"Kak, Maura takut."
"Takut apa sih?." tanya gue lembut sembari mengusap-ngusap kepala si Maura lembut.
"Papa." jawabnya sambil menyembunyikan kepalanya di dada gue.
"Kakak emang pantes buat di gituin Ra, kan Kakak udah ngelanggar amanat yang Papa kasih ke Kakak." jelas gue lembut.
"Tapi tadi Papa nonjok Kak Chello. Ini pasti sakit kan?." tanya si Maura sambil megang luka gue yang ada di sudut bibir.
"Enggak kok." alibi gue yang buat bokap sama nyokap nya si Maura bergidik geli.
"Prettt. Alesan aja kamu bilang gak sakit. Kena tonjok mah tetep aja rasanya sakit." cibir nyokap nya si Maura.
"Apasih Ma. Ganggu Maura aja." kata si Maura sambil cemberut.
Gue pun tersenyum remeh kearah bokap nyokap nya si Maura.
"Apa kamu senyum-senyum kek gitu?!." ketus bokapnya si Maura.
"Enggak kok, cuman kerasa enak aja gitu dibelain istri." cibir gue yang buat Bokapnya si Maura natep gue tajam.
"Kam--"
"Papa udah deh, kasian Kak Chello kalo dimarahin melulu." kata si Maura sambil mencebikkan bibirnya kebawah.
"Biarin aja sih, supaya tau rasa dia." kata bokapnya si Maura ketus.
***
"Ra." panggil gue lembut sambil memainkan rambutnya si Maura. Karena kita kali ini lagi tiduran di kasur nya si Maura dengan posisi tangan gue jadi bantalannya si Maura.
"Apa Kak?." jawab si Maura tanpa mengalihkan pandangannya dari HP gue.
"Kakak kok gak ngidam-ngidam lagi sih Ra?." tanya gue heran, ya pasalnya dari kemaren sampe sekarang gue udah gak ngalamin morning sickness sama ngidam yang aneh-aneh lagi kek dulu.
"Hm." gumam si Maura acuh.
Gue pun mengerutkan kening gue bingung. Tumben-tumbenan si Maura jadi kek gini.
"Mainin apa sih Ra?, sampe Kakak panggil-panggil gak malik-malik." gue pun melihat apa yang daritadi di mainin ama si Maura.
"Loh kok ada Pou di hp Kakak sih?."
"Hehe... Tadi Maura download Pou di play store, gapapa kan Kak?." tanya si Maura yang gue bales gelengan kepala. Jadi gemes gue lama-lama sama si Maura.
"Ra."
"Apa Kakak?." tanya si Maura tanpa mengalihkan tatapan nya kearah gue.
"Ra." panggil gue sekali lagi.
"Apa?."
"Malik dulu ihhh." kata gue sambil cemberut.
Si Maura pun menolehkan tatapannya kearah gue.
"Apa--"
'CUP'
Gue pun mengecup keningnya si Maura lembut.
"Ra, itu-ituan yukkk." ajak gue sambil ngedipin sebelah mata gue genit.
"Gak mau ah." tolak si Maura yang buat gue langsung mencebikkan bibir gue kebawah.
"Kok gitu sih Ra?." tanya gue gak terima.
"Kan Maura lagi hamil Chello." kata si Maura kembali fokus ke permainan Pou yang baru dia download beberapa menit yang lalu.
"Ya kan mainnya bisa pelan-pelan." kata gue lagi mencoba ngerayu si Maura.
"Gak ah capek." alibinya lagi.
"Kek kamu abis ngapain aja gitu."
"Ihhh Pokoknya Maura gak mau. Titik." kukuh si Maura yang buat gue mencebikkan bibir gue kebawah.
"Yaudah, nanti Kakak main nya sama cewek yang lain aja." ancam gue yang buat si Maura memfokuskan penglihatannya kearah gue.
"Kok gitu?." tanya si Maura gak suka.
Gue pun tersenyum senang dalem hati, peluang emas ini namanya. Haha.
"Makanya ayokk." gue liat si Maura tampak berpikir-pikir sekali lagi.
"Em... Yaudah deh, tapi pelan-pelan ya." kata si Maura yang buat gue tersenyum senang.
Gue pun mulai menelantangkan tubuh si Maura diatas ranjang yang bermotif bunga-bunga sakura.
Gue pun mulai melepaskan bajunya si Maura satu persatu. Tapi...
'BRAKK'
"Eh-- sorry-sorry Mama gak sengaja." kata nyokapnya si Maura abis itu nutupin pintu kamar kembali.
"Arghhhhh shit !!!." umpat gue sembari mengacak-acak rambut gue frustasi.
***
Bersambung....
Jangan lupa FOLLOW & VOMENT nya yapsss ☺☺☺
Sorry gue up nya gak konsisten. Pokoknya doain aja ya, supaya gue up nya bisa sering-sering. hehehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With A Little Girl [REVISI]
RomanceGimana jadinya kalo lo harus nikah sama pasien lo sendiri yang baru lo temuin kemaren?. Parahnya lagi tuh cewek baru kelas 2 SMA. Umur nya aja masih 16th, sedangkan gue? gue udah 33th. ✔Kaget? jangan di tanya. ✔Kesel? banget. ✔Bingung? apalagi, coba...