Suasana pagi ini cukup cerah. Matahari mulai menampakkan sinarnya sedikit demi sedikit bersama dengan awan yang begitu Indah dipandang, burung-burung berkicauan saling sahut menyahut membuat pagi ini semakin Indah.
Suasana ini menggambarkan hati seorang gadis cantik yang bernama Vira. Entah mengapa, hari ini seperti akan terjadi sesuatu yang menyenangkan. Jangan dipikirkan, cukup nikmati hari yang indah ini diawali dengan senyuman.
Kabarnya hari ini akan ada siswa baru, semua merasa tertarik dengan berita ini. Terkecuali seorang gadis keras kepala satu ini, Vira. Mungkin kalian bertanya-tanya, kenapa? Tentu saja karena Vira hanya memikirkan dirinya sendiri. Ia tidak terlalu suka bergaul dengan banyak orang, bahkan sahabatnya saja hanya dua. Teman satu meja dan Teman Ribut.Karena Ia memiliki pemikiran bahwa memiliki banyak teman tetapi hanya datang disaat butuh saja itu menyebalkan. Lebih sedikit teman lebih baik.
Jika pemerintah mengatakan dua anak cukup. Maka Vira akan berkata dua teman cukup.Tepat setelah dua menit bel masuk berbunyi, seorang guru masuk bersama seorang perempuan cantik dengan kulit putih bersih datang.
"Selamat pagi anak-anak…" sapa guru biologi yang memiliki tahi lalat didagu itu.
"Pagi Bu…"
"Widih ada cewek tuh," ceplos Chandra, Lelaki yang memiliki tubuh tinggi dengan tingkah konyolnya, seperti yang Ia lakukan saat ini
"Cowok chand," ucap Udin sambil memberi jitakan pada Chandra
"Aww sakit udin, kalo gue amnesia gimane!"
"Lebay."
"Sudah-sudah, ayo silahkan perkenalkan dirimu." ucap sang guru pada murid baru disampingnya.
"Hai semua, kenalin gue Dea Ayu pindahan dari Bandung." Ucapnya diakhiri dengan senyum
"Hallo Dea.." sapa semua siswa dikelas tersebut
"Baik Dea, silahkan duduk dikursi kosong bersama Lia. Lia tolong angkat tanganmu," seperti yang diucapkan sang Guru, Lia mengangkat tangannya dan Dea langsung menuju kursinya.
"Oke sekarang kita mulai belajar." Tukas sang Guru dihadiahi dengusan kasar dari pada siswa
'''
Suasana kantin di istirahat pertama ini sangat ramai dan berdesak-desakan. Seakan tidak ada ruang sama sekali untuk berjalan. Vira mendengus keras karena kesal dengan suasan yang ramai ini. Ia lebih menyukai sepi, karena menurutnya suasana paling damai adalah sepi.
Meskipun terkadang merasa kesepian ditengah sepi.
“Eh apaan sih tarik-tarik,” tiba-tiba saja ada yang menarik tangan Vira. Setelah dilihat ternyata Aldi, teman satu kelasnya. Entah ada masalah apa sampai Ia menarik tangan Vira ditengah padatnya kantin saat ini
"Ikut gue sebentar ya Vir, ada yang mau gue bicarain sama lo,"
"Yaelah lo tinggal ngomong doangribet ah, gak liat gue lagi ngantri. Laper tau!"
"Etdah makan doang, nanti juga bisa,"
"Lo mau ngapain sih, ganggu aja deh," ucap Vira mulai kesal dengan tingkah Aldi, tiba ditaman sekolah Aldi melepas tangannya yang tadi menarik Vira
"Gue mau bilang.." ucap Aldi dengan nada sedikit gugup, Ia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya sedikit demi sedikit. Setidaknya untuk mengurangi rasa gugup yang melanda
"Ck lama,"
"Vir, gue sayang sama lo. Udah lama, tapi gue simpen terus rasa ini. Sampe hari ini gue gabisa lagi nahan. Vir, would you be my girlfriend?" ucap Aldi dengan tatapannya pada Vira seperti memohon, sedangkan Vira ditempatnya mematung.
Ia bingung, ingin menolak tapi tatapan Aldi padanya seperti sangat memohon untuk Ia terima. Jiwa playgirl Vira merebak tanpa diminta.
"Yes," balas Vira dengan senyum lebarnya untuk meyakinkan pada Aldi bahwa Ia sungguh-sungguh
Reflex Aldi memeluk Vira, tak lama karena Vira berontak didalam pelukan itu. Ia marah
"Gausah peluk-peluk," ucap Vira sedikit emosi, selain Karena masih dilingkungan sekolah sebenarnya Vira tidak suka dipeluk lelaki yang tidak Ia cinta
"Sorry, too much happy hehe,"
"Hm, gue balik ngantin," Vira berlalu begitu saja dengan wajah badmoodnya
"Selamat makan sayang." Teriak Aldi sambil melambaikan tangannya pada Vira. Vira hanya melihatnya sekilas
Najis. Batin Vira
>_<
Revisi 29 september 2020
10:46 WIBSemoga suka yaa hasil revisinya!
Tq luvvv!
KAMU SEDANG MEMBACA
VIBRA
Teen FictionKisah seorang perempuan yang awalnya bermain-main dengan cinta. Lama kelamaan akhirnya dia bisa merasakan jatuh cinta yang sebenarnya Apakah takdir akan benar-benar menyatukan cintanya? Setelah apa yang ia perbuat? Penasarankan? Baca lah!!!!!