Tepat sekali, target pertama muncul dengan sendirinya. Vira akan menjalankan rencananya, apapun yang terjadi Vira akan bersikap bodoamat! Meskipun lelaki ini bisa dibilang ganteng tapi Vira tidak tertarik sama sekali.
"Hai Vir, boleh gabung?" tanya si lelaki yang tidak diketahui namanya itu
"Oh iya, boleh dong," balas Vira sambil tersenyum, sangat manis.
"Thanks, kenalin gue Rama Prayoga kelas kita sebelahan kok," ucap Rama sambil tersenyum menatap Vira
"Tapi kok gue kaya jarang liat lo ya?" tanya Vira basa-basi
"Kita suka papasan kok, mungkin lo nya aja kali gatau," Lagi-lagi sambil tersenyum. Seakan menemukan kebahagiaan jika mengobrol bersama Vira
"Iya kali ya haha, eh btw lo ga makan?"
"Udah kok tadi, cuma pas gue liat lo kaya ada inisiatif aja gitu gue pengen nyamperin lo,"
"Ohok ohok keselek ludah nih gue aduh berasa patung," Tiba tiba sarah bersuara. Tidak terima diabaikan
"Eh masih ada lo Sar, kirain gaada," ucap Vira sambil tersenyum mengejek
"Sialan lo! Yaudadeh gue kekelas duluan ya. Bye!" balas Sarah sambil mengerucutkan bibirnya dan mengumpat dalam diam. Sedangkan Vira hanya tertawa
"Oh iya terus kita mau ngapain nih?" tanya Vira sambil memancing percakapan
"Gapapa sih gue cuma pengen ngobrol aja sama lo,"
"Ooh gitu, yaudah nih kita mau ngobrolin apa,"
"Apa aja deh, yang penting sama lo," jawab Rama sambil mengedipkan sebelah matanya
Picek tu mata bentar lagi. Umpat Vira dalam hati
"Hahaha bisa aja lo, Ram," ucap Vira sambil memaksakan tawanya
Setelah itu mereka terus mengobrol sampai bel masuk berbunyi tanda istirahat telah selesai.
"Udah bel, kekelas yuk," Ajak Vira
"Yaudah biar gue anter ya," ucap Rama lalu bangkit dari duduknya
"Yailah sebelah sebelahan juga, kaya gue mau kemana aja,"
"Haha gapapa dong," Ucap Rama dan dibalas tawa oleh Vira. Lalu setelah sampai didepan kelasnya, Vira langsung menghadap ke Rama
"Udah nyampe, thanks ya," ucap Vira sambil tersenyum kearah Rama dan berhasil membuat Rama salah tingkah
"Ha--he*,--- iya hem belajar yang bener ya, gue kekelas kalo gitu, bye." Ucap Rama gugup karena salah tingkahnya itu
Kena lo! ucap Vira dalam hati sambil berjalan memasuki kelasnya.
***
Bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, Vira dan Sarah masih sibuk membereskan peralatan sekolahnya dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Setelah merasa semua sudah beres Vira dan Sarah bergegas keluar kelas, baru 5 langkah dari pintu kelasnya tiba-tiba Vira tersentak ketika ada yang menepuk bahunya.
"Vir?!" Perlahan tapi pasti Vira berbalik badan, ternyata
"Lah elo! Kirain siapa. Kenapa?" tanya Vira sambil tersenyum, mengingat tantangan dan rencananya kembali.
"Balik bareng gue mau?" tanya Rama dengan raut wajah memohon. Vira berfikir keras, Pa Adang-- supirnya pasti sudah menunggunya didepan
"Vir, gue duluan ya kasian yang jemput gue udah nunggu dari tadi." Sarah yang sedari tadi diam membuka suaranya, Vira kira Sarah sudah duluan
"Ooh iya sar, kirain gue lo udah duluan," balas Vira membuat sarah memutar kedua bola matanya jengah, selalu seperti itu. Untung teman
"Jadi gimana vir?" tanya Rama memastikan
"Emm-- boleh deh." Ya, akhirnya dia mengiyakan ajakan Rama, demi kelancaran rencananya. Vira akan mengirimkan pesan kepada supirnya agar pulang saja duluan tidak usah menunggunya pulang
Dengan senyum lebar, Rama menggandeng tangan Vira sampai parkiran dimana mobilnya diparkirkan. Jika biasanya Vira akan berontak, tapi kali ini beda. Lagi dan lagi alasannya untuk kelancaran rencananya
Ternyata oh ternyata
Rama tidak langsung membawanya kerumah, melainkan ke suatu tempat yang bisa memanjakan mata dan merilekskan pikiran.
Kini mereka sedang duduk diatas rerumputan sambil memandangi pemandangan dihadapannya, sore adalah waktu yang pas tidak terlalu panas oleh terik matahari dan tidak terlalu gelap.
Telaga biru menjadi tempat sasaran Rama, tempat penenang jika ia sedang banyak masalah ataupun sedang jatuh cinta ia selalu kesini.
"Bagus ya pemandangannya, telaganya juga cantik," ucap Vira tulus sambil tersenyum memandang sekitarnya. Rama tersenyum mendengarnya
"Cantikan juga elo kemana mana Vir," Balas Rama, terdengar seperti luapan hatinya
Ga mempan. Ucap Vira dalam hatinya
"Bisa aja lo," Vira pura-pura tidak tahu, pura-pura tersanjung. Drama
Kadang hidup harus drama dikit, biar seru wkwkwk
"Gue kesini kalo lagi ngerasain dua hal," ucap Rama sambil menatap Vira dari sampingTiba-tiba saja Vira menoleh kearahnya, tatapan matanya bertemu. Seketika ritme jantungnya saat ini menjadi tidak normal, buru buru ia melihat kearah lain dan mengucap tengkuknya gugup
Baru gitu doang udah gugup, Cemen! Batin Vira
"Apa?" balas Vira berusaha membuat Rama kembali melihat ke arah nya.Ketika Vira kembali menatap pemandangan yang tenang dihadapannya, Rama kembali menatap Vira. Vira tahu itu
"Yang pertama, gue bakal kesini kalo lagi ada masalah. Masalah apapun, dari yang gak berat-berat banget sampe terberat sekalipun.
Vira kembali memandang kearah Rama, sambil menunggu kalimatnya.
Yang kedua, gue kesini kalo gue ngerasa suka sama seseorang. Dan orang itu akan gue bawa kesini." Ucap Rama, sambil terus tersenyum dan menatap mata ViraTatapan mata mereka terkunci beberapa saat, sampai akhirnya Vira berdehem memutuskan tatapannya sepihak.
Setelah itu Rama bangkit dari duduknya, lalu menarik Vira untuk bangkit. Tiba-tiba menarik Vira kedalam dekapannya. Vira hanya mengikuti alur, selama tidak melampaui batas ia tidak akan menolak. 6 detik akhirnya Rama melepaskan dekapannya.
"Udah sore, pulang yu. Nanti bonyok lo nyariin," Ucap Rama sambil tersenyum dengan terus menggandeng tangan Vira, seakan tidak ingin kehilangan. Bukan Vira namanya jika merasa kasihan dan memberhentikan rencananya karena itu.
"Iya ayo." Setelah itu mereka pulang dengan keadaan hening, setelah berpelukan tadi suasana berubah menjadi canggung. Sesekali Vira menunjukkan arah jalan ke rumahnya
"Udah nyampe Ram, gue masuk dulu ya. Makasih hari ini," ucap Vira sambil tersenyum manis. Sangat manis
"Iya sama sama, bentar." balas Rama, tiba-tiba ia keluar dari dalam mobilnya lalu membukakan Vira pintu.
"Makasi lagi," ucap Vira dengan kekehan kecilnya membuat Rama tersenyum lagi
"Sama sama lagi, kalo gitu gue balik ya. Salam buat bonyok lo." ucap Rama sambil masuk kedalam mobilnya dan melambaikan tangannya kearah Vira.Vira hanya tersenyum dan mengangguk
Setelah dirasa mobil Rama telah menjauh, Vira tersenyum miring dan berkata "Korban pertama hampir berhasil."
***Kesel sama vira? Sama.
Kasian sama rama? Sama.Kasih author votenya dong, jangan lupa!🙆
Terimakasih yang masih setia baca Vibra ❤💋
Revisi 5 Oktober 2020
11.10 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
VIBRA
Teen FictionKisah seorang perempuan yang awalnya bermain-main dengan cinta. Lama kelamaan akhirnya dia bisa merasakan jatuh cinta yang sebenarnya Apakah takdir akan benar-benar menyatukan cintanya? Setelah apa yang ia perbuat? Penasarankan? Baca lah!!!!!