VIBRA-4

4K 12 0
                                    

Setelah putus vira merasa biasa saja. Karena dia juga tidak pernah mencintai Aldi. Berbeda dengan Aldi, setelah putus Ia terlihat lebih diam, dan suka melamun. Lebay memang, putus cinta membuat orang bodoh.

Kadang cinta memang tidak masuk akal. Cinta bisa membuat seseorang senang, sedih, kecewa, bahkan emosi karena cemburu.

Cinta tidak harus selalu tentang harta dan rupa, tetapi juga kasih sayang dan kesabaran. Serta kepercayaan dan perhatian.

Semua butuh pengorbanan, maka siapa yang berani jatuh cinta, maka dia harus berani jatuh dan sakit.
Sakit hati tentunya.

Saat ini Vira dan Sarah sedang menikmati santap siangnya.

"Vir, lo beneran udah putusin si Aldi?" tanya Sarah penasaran karena Vira terlihat biasa-biasa saja.

"Iya," jawabnya santai

"Dasar Playgirl,"

"Ck! Jangan mulai deh,"

"Gue perhatiin dikelas tadi tuh si Aldi ngelamun terus,"

"Biarin aja nanti juga kesambet,"

"Ish mulut lo tuh minta disumpelin kaos kaki si butet."

Sekilas info tentang butet.

Butet anak kelas sebelah yang katanya, murid ter-jorok. Bayangkan saja, kesekolah tidak mandi, pakaian kumel, kaos kaki berhari-hari, berminggu-minggu bahkan mungkin berbulan-bulan tidak Ia ganti.

Tapi jangan salah, meskipun begitu, tetapi otak sibutet sangat pintar, maka dari itu ia diterima di SMA Purnama ini.

"Idih najis."

"Lagian orang galau kok digituin." Gumam Sarah

"Lo kenapa sih bahas si Aldi mulu, gue tanya lagi nih ya. Lo suka kan sama si Aldi?" Vira mulai curiga. Karena dari tadi yang dia bahas hanya Aldi, Aldi, dan Aldi saja. Seperti tidak ada topik lain

"Hah? E..-enggak kok," entah kenapa sarah menjadi gagu setelah ditanya seperti itu oleh vira.

"Boong lo ya!" Vira menunjuk muka sarah yang memerah menahan malu, ketauan dia.

"Ih bacot banget lo,"

"Dasar muna banget lo jadi cewe. Untung gue gasuka sama dia, coba kalo suka? Wah berabe urusannya,"

Tepat setelah Vira bicara, Aldi melewati mejanya, refleks Vira memanggilnya.

Tentu aja Aldi gugup, baru saja tadi pagi dia diputusin. Tapi tetap saja hatinya senang dipanggil oleh wanita yang dia cintai.

"I..-iya kenapa vir?" jawab aldi gugup. Gugup ketemu MANTAN TERSAYANG

EAAAA HAHA

"Noh si Sarah minta digebet,"
Ucapan Vira membuat bola mata Sarah hampir keluar, mukanya merah menahan malu. Dasar teman kurang dihajar mulutnya.

Aldi yang mendengar itu hanya mengerutkan keningnya. Sarah? Menyukainya? Sejak kapan?

"Sarah?" tany Aldi mencoba memastikan apa yang Ia dengar barusan

"Iya Sarah, tadi dia cerita sama gue katanya lo ngelamun mulu terus dia kasi…emmmm," ucapan vira terpotong karna mulutnya ditutup oleh tangan Sarah.

Sarah MALU, mau ditaruh dimana wajahnya jika sudah seperti ini

"Ngga Al, yang diomongin Vira itu gabener sumpah!" Sarah berusaha membela dirinya sendiri, lalu tersenyum canggung

"Ooh yaudah gue duluan." dibalas anggukan oleh Sarah

"SIALAN LO VIRAAAAAA," Omel Sarah sambil berteriak, alhasil mereka jadi dilihat oleh makhluk seisi kantin.

Sarah malu duakali, kalikedua ini lebih parah

"Lo sih teriak hahaha,"

"Ngeselin banget lo, ini juga gara-gara lo anjir,"

"Lah kok nyalahin gue? Kan lo yang teriak,"

"Gue teriak juga gara-gara lo manggil si Aldi,"

"Lah emang kenapa si aldi," sungguh Sarah cape ngomong sama Vira

"ANJ LO!" Ucap sarah kesal.

Vira hanya tertawa melihat temannya marah karenanya.


🐰🐰

Revisi 5 Oktober 2020
09.25 WIB

VOTENYA SAYANG,

MWAH

VIBRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang