11. DIAM

656 66 2
                                    


"Kita kembali seperti orang asing.

Tak saling menyapa.

Tak saling mengenal.

Dan kulihat kau justru semakin jauh,

Di ujung kegelapan

Yang bahkan tak sanggup kudatangi."

.

.

.

Sudah dua hari setelah pertemuan Rena dan Brian di cafe. Hari-hari berjalan seperti biasa, tak ada yang berubah. Rena pun melakukan kegiatannya seperti murid pada umumnya, tak ada hal khusus yang terjadi.

Mungkin situasi gadis itulah yang sedikit berbeda. Ada dua orang yang diturunkan Brian untuk menjaga Rena, baik saat di sekolah, di rumah ataupun di tempat gadis itu bekerja. Tentu saja pekerjan yang Satria tinggalkan untuknya masih ada, dan ia tidak bisa begitu saja membatalkan pekerjaan tersebut karena tidak adanya Satria yang bertanggung jawab atas semua pekerjaan itu. Dan karena itulah Rena membutuhkan orang yang menjaga dirinya ketika bekerja, tak ingin sampai terjadi sesuatu yang tak diharapkan mengingat orang yang selalu menemani Rena kini tak ada lagi.

Bukan masalah besar dengan adanya penjagaan itu. Orang-orang yang menjaga Rena cukup pandai menyembunyikan diri agar tidak menarik perhatian, bahkan Rena sendiri tidak tahu kalau ada yang menjaga dirinya jika orang-orang itu tidak memerkenalkan diri dengan benar.

Dan yang paling mencolok akan diri Rena saat ini, adalah perubahan sikap Rena yang kembali seperti awal. Cuek, dingin, dan diam.

Rena kembali seperti hantu yang tak terlihat di sekolah. Ia menghindari setiap orang, banyak menghabiskan diri dengan smartphone atau berada di perpustakaan ketika istirahat atau jam kosong. Rena kembali membelah dunia miliknya dengan dunia orang-orang yang ada di sekitar. Tak menerima siapapun untuk mendekatinya seperti terakhir kali. Bukan hal besar untuk Rena kembali menjadi anti sosial, toh itu lebih nyaman untuk sang gadis.

Walau sepertinya ada dua orang yang masih tidak ingin membiarkan Rena larut dalam kesendiriannya. Dua orang yang selalu bersikap ramah tak peduli sedingin apa Rena menyikapi keramahan mereka. Dimas dan Lisa, teman Herry yang sekarang menjadi teman Rena walau tidak cukup dekat bagi sang gadis. Rena tidak mengerti kenapa Dimas dan Lisa bisa bersikap biasa saja, seolah sikap Rena pada mereka bukan masalah yang besar. Padahal orang-orang akan langsung pergi dan tak lagi berurusan dengan Rena ketika gadis itu tidak merespon ucapan mereka dengan benar.

"Ren, lo maen game AO, 'kan? Kasih tahu gue cara ngelawan Boss di Kota Silicia," pinta Dimas yang saat istirahat datang ke kelas Rena dengan wajah memelas menunjukkan salah satu game yang Rena mainkan.

Rena menghela napas panjang saat mendengar Dimas bicara hal yang sama berkali-kali. Ia tahu dengan pasti kalau Dimas tidak akan pernah mau diam sampai apa yang ia inginkan terpenuhi. Ia tidak tahu kenapa dirinya selalu dikelilingi oleh orang-orang yang keras kepala.

Mau tak mau Rena memberitahu Dimas apa yang pria itu inginkan. Menjelaskan secara detail bagaimana melawan Boss Game yang Dimas maksud dengan menunjukan caranya.

Ketika Dimas berhasil memenangkan permainan, pria itu bersorak senang. Beruntung keadaan kelas tidak terlalu ramai, jadi Rena tidak perlu merasa risih dengan tatapan heran yang mengarah padanya dan Dimas.

My Lovely HackerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang