21. PENYELAMATAN

136 23 0
                                    

"Bukankah aku benar?

Kita bertemu lagi.

Jantungku terus memekik senang

Karena bisa melihatmu lagi.

Bahagia karena akhirnya

aku menemukamu."

.

.

.

Ruangan megah tak bercela terasa begitu pengap untuk Rena. Berbagai orang yang sudah mulai Rena hapal wajahnya berkumpul di ruangan tersebut atas perintah Bos Rudi, tak terkecuali Rena. Beberapa pembicaraan belum terfokus akan diri Rena, justru hal-hal yang Rena tidak tahu tapi perlahan dapat ia mengerti garis besarnya.

Bos Rudi yang merupakan salah satu pemilik perusahaan besar ternyata mengepalai sindikat berbahaya yang mungkin tidak diketahui oleh orang awam. Sindikat tersebut berisi orang-orang yang memiliki kepentingan sama, mencuri data penting lalu menjualnya ke pihak lain yang bisa jadi berada di luar negeri. Mereka terselubung, berbaur di antara orang-orang biasa di keramaian layaknya salah satu dari mereka yang tak berdosa. Keberadaan mereka yang terkadang menjadi alasan suatu perusahaan bangkrut tanpa alasan jelas karena tanpa sadar data perusahaan tersebut sudah diambil alih pihak lain.

Tak hanya itu saja, banyak pula hal yang dilakukan oleh Bos Rudi dan sindikatnya; hal-hal yang ilegal yang berhubungan dengan dunia cyber, mereka yang ada di balik layar dari segala kejahatan yang terjadi. Dan yang lebih membuat Rena muak adalah Bos Rudi yang mengumpulkan orang-orang cerdas terutama di bidang IT untuk melakukan kejahatan yang telah direncanakan. Alasan Rena berada di tempat ini pun karena bukan hanya Dava tapi juga karena Bos Rudi yang menginginkan anggota baru.

Pembicaraan yang terjadi hari ini merupakan penyusunan rencana untuk mendobrak sistem milik Trias Group—perusahaan ayah Herry. Rena terus uring-uringan mengingat dirinyalah yang akan turun tangan melakukan kejahatan itu. Ia berharap ada seseorang yang mencegahnya melakukan hal gila tersebut. Ia tidak ingin melawan sistem Trias Group, khususnya melawan kakaknya.

"Hei, Bocah, kemarilah," panggil Bos Rudi pada Rena yang sejak tadi berdiri cukup jauh dari Bos Rudi karena adanya pembicaraan yang Rena tidak bisa turut andil.

Rena berdiri di samping sofa panjang yang di duduki oleh Bos Rudi, tak terlalu berniat mendengarkan apa alasan dirinya dipanggil.

"Kau akan melakukannya hari ini. Akan ada presentasi besar di Divisi IT Trias Group mengenai penggunaan sistem keamanan baru perusahaan, dan saat itu tiba kau harus melakukan tugasmu. Masuk ke dalam sistemnya dan curi database Trias Group. Aku akan menghancurkan perusahaan itu mulai dari sana," kata Bos Rudi memandang lurus ke arah Rena, melihat apakah gadis itu mendengarkan dengan baik atau tidak. Jelas sekali kalau tatapan yang Bos Rudi berikan pada Rena adalah sebuah ancaman kalau Rena tidak boleh gagal dalam menjalankan perintah yang baru saja pria itu sebutkan.

Rena hanya bisa mengangguk, tak berniat menjawab apalagi menolak karena ia tahu jelas resiko dan bahayanya. Jika saja ia bisa menolak pasti Rena akan sangat bersyukur, tapi toh tak ada alasan yang kuat untuknya menolak begitu saja.

"Dava kau awasi gadis ini, jangan sampai dia berbuat ulah," suruh Bos Rudi pada Dava yang sejak tadi duduk berseberangan dengannya dan dijawab dengan anggukan Dava.

Setelah itu Dava menggiring Rena kembali ke kamarnya, menyuruh agar gadis itu bersiap-siap karena mereka akan segera berangkat sedangkan Dava sendiri menyiapkan semua keperluan yang Rena butuhkan. Yah, tak pernah sekalipun Rena menyentuh barang-barang elektornik miliknya sejak penculikan. Mungkin Dava tahu kalau Rena pasti punya cara untuk meminta bantuan pihak luar sehingga gadis itu benar-benar dibatasi.

My Lovely HackerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang