Setelah kejadian itu Tania sama Xiaojun jadi agak canggung, sikap Xiaojun sudah gak dingin lagi, tapi terkadang sikapnya bikin Tania bingung karena selalu berubah-ubah.
Seperti saat ini, Xiaojun nyuruh Tania ke belakang sekolah. Padahal Tania lagi asik-asiknya makan bakso pakdeh Taeil di kantin bareng Yena , Jeno dan Lucas.
"bersihin tuh Cas," Tania beranjak dari duduknya. Lucas langsung ambil alih mangkok bakso Tania, dengan cepat pria itu memakan lahap bakso milik Tania.
"mau kemana?" tanya Yena.
"bentar," Tania kantongin ponselnya di saku almet, gak lupa dia bawa botol mineral yang sebelumnya di beli di warung mpok Wendy.
"udah biarin aja," ucap Lucas terdengar kaya ngusir Tania.
Lucas itu ngeselin banget, tapi bobrok, tapi ganteng, tapi Tania gak tertarik sama dia, kebanyakan tapi sampai Tania gak mau berhubungan sama pria itu. Dan kayanya mata Tania emang katarak banget, kakaknya saja di bilang biasa saja.
Tania pergi dari kantin lewatin meja Hendery yang bersama Yireon, sebelumnya tadi Xiaojun makan sama mereka berdua tapi pria itu pergi begitu saja karena mau bertemu dengan Tania.
Tania ke belakang sekolah tapi sesampainya di sana gak ada keberadaan Xiaojun. Tania ambil ponselnya di saku almet, mencari kontak Xiaojun untuk menghubunginya, tapi layar ponselnya keburu muncul panggilan masuk dari Xiaojun.
"dimana?" tanya Tania, kesel banget.
"di belakang," jawab Xiaojun.
Tania langsung balikin tubuhnya kebelakang tapi gak ada Xiaojun, dia lihat sekelilingnya tetap saja matanya gak nemuin keberadaan pria itu.
"di belakang mana?"
"disini," Xiaojun sentuh pundak Tania dari belakang. Dan bener pria itu ada di belakang Tania.
Xiaojun senyum ke Tania, sedangkan gadis itu cuma bisa nundukin kepalanya. Tania gak bisa lama-lama lihat wajahnya Xiaojun, dia bakal teringet kejadian itu.
"udah makan?" tanya Xiaojun, tangannya mengusap rambut Tania.
"tadi lagi makan, tiba-tiba ada yang telepon gue, berakhir lah makanannya gue kasih kucing. Ngeselin banget tuh orang," Tania tatap wajah Xiaojun dengan sinis, setelah itu nundukin lagi kepalanya.
"pftttt—dan kenapa lo mau dateng?" Xiaojun naikin alisnya sebelah, ujung bibirnya terangkat membentuk senyuman.
Tania dongakin kepala menoleh wajah Xiaojun, berapa detik kemudian dia pergi ninggalin pria itu. Tapi baru kaki Tania lima langkah jalan, Xiaojun tarik tangan gadis itu sampai membawa Tania kepojokan. Tania tatap mata Xiaojun dalam banget, sebaliknya juga dengan Xiaojun.
"sebentar..." Xiaojun pegang kedua pundak Tania, kepalanya miring ke kanan, dan perlahan-lahan dia deketin wajahnya dengan Tania.
"Jun—" Tania cepet-cepet tutup mulutnya dengan kedua tangannya, Xiaojun tatap wajah gadis itu dengan kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
never ending story; xiaojun
Fanfic❝𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯, 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯𝘬𝘶. 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘳𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢�...