Setelah pulang sekolah Tania sama Xiaojun mau nonton, nontonnya bukan di bioskop tapi di kamar Xiaojun. Ya itung-itung bayar kencan mereka yang gagal sebelumnya itu.
Hubungan Tania dan Xiaojun masih burem, Tania kesel banget kenapa Xiaojun gak mau maju selangkah dengan hubungan mereka?
Sabar, itu kunci semuanya.
Tania lagi nunggu Xiaojun yang lagi ngambil motornya di warung belakang sekolah. Gadis itu berdiri di depan gerbang sambil mainin ponselnya, dan di temani lagu jawa dari radio pak Johnny.
"nunggu apa neng?" tanya mang Kai, kebetulan lagi nemenin pak Johnny minum kopi sekalian main catur.
"temen, mang," jawab Tania tanpa menoleh ke mang Kai.
"ya udah atuh duduk dulu aja," ucap mang Kai ngerasa kalau gadis itu terlihat capek.
Merasa bosan, Tania masukin ponselnya ke dalam saku almet, dia ngeiyain ucapan mang Kai. Tapi saat Tania lirik ke arah kiri, dia nemuin sosok Xiaojun sama seorang perempuan. Dan perempuan itu ngasih ponselnya ke Xiaojun.
Pikir Tania, perempuan itu minta kontak Xiaojun. Tapi syukurnya Xiaojun gak terima ponsel perempuan itu, pria itu langsung jalanin motornya menghampiri Tania. Seketika ujung bibir Tania tertarik dengan sendirinya.
"pak, mang, Tania pulang ya," pamit gadis itu ke bapak satpam dan tukang bersih sekolah.
"hati-hati neng," sahut mang Kai.
"jangan ngebut-ngebut mas Jun, nanti saya laporin ke pak Dan—"
"iya pak, iya, aman kok Tanianya. Ya udah kita pulang ya pak, mas," pamit Xiaojun terus senyum ke dua pria itu.
"fans lo banyak banget," ucap Xiaojun sambil tanganya kasih helm ke Tania. Tania cuma bisa tersenyum bangga, gadis itu langsung duduk di jok belakang motor Xiaojun.
Sebelum ke rumah Xiaojun mampir ke mini market deket rumahnya, beli jajanan sekalian beli mi buat dia makan. Mereka gak sengaja ketemu Sanha sama Dino lagi nongkrong di depan mini market, dua pria itu lagi push rank.
"no bantu gue!"
"sabar-sabar gue lagi matiin loard!"
"ah sialan gue mati," Sanha lempar ponselnya ke meja. Matanya menoleh ke Tania yang lagi berdiri merhatiin dia, sial Sanha jadi malu.
"sama siapa?" tanya Sanha. Tania arahin dagunya ke pintu mini market, Xiaojun yang baru keluar dari mini market.
"sama siapa apanya sih anjir?" sahut Dino, matanya fokus banget tatap layar ponselnya.
Xiaojun cuma lirik ke Sanha sama Dino tanpa sapa mereka, dia segera nyalahin mesin motornya buat Tania langsung menghampiri dia.
"duluan ha, no," ucap Tania.
"oh iya Tan," Dino diem sejenak terus angkat kepala dengan spontan. "loh Tania?" akhirnya pria itu sadar dengan keberadaan Tania, lihat Tania gak sendiri bikin Dino lirik ke Sanha dengan tatapan sendu.
Tania sama Xiaojun segera pergi dari mini market, kepergian mereka bikin Dino genggam tangan Sanha kuat-kuat. Sanha jijik banget, agak lebay perlakuan Dino. Apa kata orang kalau lihat mereka pegangan, mau di bilang homo?
"mereka udah official?" tanya Dino, agak gak enak gitu tanyanya.
"mana gue tau, emang gue emaknya," sahut Sanha. Tiba-tiba bibirnya menekuk kebawah, matanya berbinar-binar, Dino langsung bawa Sanha ke pelukannya.
***
"ni makan dulu," Xiaojun letakin panci kecil yang berisi mi di hadapan Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
never ending story; xiaojun
Fiksi Penggemar❝𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯, 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯𝘬𝘶. 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘳𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢�...