Chapter 7 : Pesawat

3K 240 11
                                    

Budayakan VOTE dulu sebelum baca yuk! Jika membuat terkesan, jangan lupa untuk berkomentar♡

Budayakan VOTE dulu sebelum baca yuk! Jika membuat terkesan, jangan lupa untuk berkomentar♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan nafas tengengah-engah, mata ku menatap matanya. Dia selalu menatapku dengan intens, membuat jantungku semakin berdetak kencang. Kedua lengan dan kedua kakiku masih melingkar di tubuhnya.

Dia menjalankan langkahnya ke tangga dan masuk ke dalam kamar. Dia menaruh tubuhku di atas ranjang dengan perlahan, tubuhnya berada diatasku. Dia merapihkan rambutku yang berantakan, mata kita masih saling bertatapan satu sama lain.

"Aku ingin..."

Tok! Tok! Tok

Ucapan chanyeol terpotong karena suara ketukan pintu kamar, aku menatap ke arah pintu.

Chanyeol bangun dari atas tubuhku, ia berjalan ke arah pintu ruangan ini. Saat dia membuka pintu disana ada jongin dan sehun, mereka melihat ke arah chanyeol dan aku yang masih berada di atas ranjang.

"Eh?!" ucap Sehun.

"Miso, kamu sudah disini?" tanya Jongin.

"Stttt, ganggu aja deh. Ada apa?"

"Tadi kamu menyuruh kita untuk mencari Miso, bagaimana sih? Padahal Miso ada disini."

"Dia baru pulang tadi ... Sudah kan? Sudah ya, mau lanjut."

Chanyeol menutup paksa pintu kamar lalu menguncinya, tapi yang berada di depan ruangan ini terus mengetuk pintu.

"Hei, Chanyeol. Kita ingin melihatnya." teriak Sehun

"Chanyeollll, buka pintunya!" teriak Jongin.

Chanyeol malah mengacuhkan mereka, dia menghampiriku yang masih berada di atas ranjang. Dia memposisikan tubuhnya berada di atasku lagi, lalu ingin membuka kancing depan pada dress putih yang kupakai. Lenganku menahannya agar dia tidak melakukan itu, sungguh bukannya aku tidak mau tapi malas menghadapinya.

"Jangan ... kumohon."

"Kamu tidak ingat perjanjian kita?"

"Aku mengingatnya, aku sedang capek. Mohon mengerti." aku beralasan.

Raut wajah Chanyeol seperti tidak suka dengan jawabanku, dia sepertinya kesal karena aku menolak untuk kedua kalinya. Yang pertama di restaurant saat sedang di toilet dan yang kedua, saat ini.

Chanyeol tidak pantang menyerah, dia menempelkan bibirnya di leherku dan membuat aku mengerang karena perlakuannya ini. Tanda kepemilikan berwarna merah sudah ada di leherku, aku tidak boleh masuk dalam permainannya.

"Daddy!"

Dia mengatakan akan bermain cepat, tapi dia menghujam milikku tidak berhenti hingga hari semakin gelap. Apa ini yang dinamakan bermain cepat? Kurasa tidak. Lelah dan nikmat jadi satu, untuk saat ini.

Play The Game ; LOVE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang