Chapter 18 : Aku Harus Melindungimu

1.2K 272 115
                                    

Ketentuan part selanjutnya ada di VOTE yaaa, jika VOTE tidak seperti yang aku harapkan. Siap-siap menunggu password untuk baca di wordpress:) hanya orang yang aktif yang akan dapat password.

Tenang, aku akan cek aktivitas di profil kalian. Jika kalian vote seluruh chapter, aku akan kasih passwordnya kok:). So?

VOTE ATAU UPLOAD DI WORDPRESS? CEPATLAH KLIK ☆!

Mau pegel jari juga, tidak masalah yang penting mau sadarin siders itu harus pake cara macem-macem emang:'))

Jika membuat kalian terkesan, silahkan berkomentar!🙌 Thankyou.




Chanyeol menelusuri ruangan, dia tetap tidak menemukan Miso. Chanyeol sengaja, tidak mengeluarkan suara teriakan agar orang yang menyandera Miso tidak mengetahui dengan jelas keberadaannya.

Dia memasuki satu ruangan, terpampang balkon tanpa pagar. Yang membuat siapapun terjun dari sana, sudah dipastikan akan langsung mendarat ke bawah tidak mulus.

Langkahnya menuju balkon itu, dia melihat ke arah mobilnya yang sudah terparkir di depan gedung ini. Disana sudah ada para orang suruhan dan berjejer beberapa mobil. Tapi dia juga harus cepat menemui Miso.

Chanyeol kembali berlari, untuk menemukan wanita itu walau tidak ada suara yang menuntun ke arahnya. Chanyeol sangat penasaran, siapa yang berani melakukan hal ini pada MisoㅡJika dilihat, sudah dipastikan orangnya sama dengan orang yang akan mencelakai Miso pada pagi hari.

Pria itu melihat mobil biru yang pernah Miso tunjukan di handphonenya, sedang terparkir dibawah sana.

Airmatanya masih mengalir dengan deras, dia belum bisa menerima jika temannya sudah mati. Bagaimanapun Taera pergi bersama dengannya. Rasa penyesalan menumpuk di dalam dirinya, secara tidak langsung Miso juga ikut ke dalam bagian dari kematian temannya, Min Tae Ra.

Miso berharap, ini semuanya hanyalah mimpi jika dia terbangun dari tidurnya semua akan baik-baik saja. Matanya terpejam, Miso masih terisak.

"Taera yang kamu kenal sudah mati, Miso."

"KALIAN YANG MEMBUNUHNYA! KALIAN YANG MEMBUAT TAERA MEMBANTING STIR, SIALANNNN! BRENGSEK!"

"Bukan kalian ... Tapi aku." ucap pria yang bertubuh tinggi. Pria itu berjalan menghampiri tempat dimana Miso sedang terduduk.

"Aku juga yang membuatmu terjatuh di pagi hari ... Masih mengingatnya?"

Tangan pria itu mengelus surai hitam milik wanita di hadapannya, "Apa ada yang terluka? Hm?" ucapnya dengan nada yang meledek.

"Sialan ... Bajingan!!" kepalanya menghindar dari tangan itu.

Rambutnya yang terlihat berantakan, dirapihkan oleh pria itu. Menyelipkan rambut dibalik daun telinga, agar wajah Miso terlihat sangat jelas. Pria itu tersenyum sinis lalu berubah menjadi datar secara tiba-tiba.

Tangannya menjalar mengelus pipi Miso lalu dia mencengkram pipi itu, "Harusnya kamu bersikap baik. Jangan seperti ini jika tidak ingin mati mengenaskan..." ucapnya penuh dengan peringatan.

"Hei! Dia sangatlah tidak mempunyai rasa takut ternyata," ucap pria pada wanita yang berada di bayangan gelap. Cengkraman di pipi Miso sudah dilepas dengan kasar.

Bayangan gelap yang menutupi tubuh seorang wanita itu semakin terlihat. Berjalan mendekati Miso yang terduduk dengan perlahan. Di keningnya terdapat perban luka.

Ketukan dari heelsnya terdengar jelas, membuat Miso penasaran untuk melihat wajah wanita itu. Pria tinggi yang berdiri dihadapannya ini menghalangi pandangan Miso untuk melihat rasa penasarannya.

Play The Game ; LOVE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang