Written by: PhiliaFate
Dicopy sama persis ke:
💖 THE BAD AND THE NERD 💖
💖 POSSESSIVE BAD BOY AND MY NERD GIRL 💖
💖 MY STALKER BADBOY 💖
💖 BADBOY'S LOVE 💖
Axel memainkan ponsel pintarnya dengan tangan. Dia baru saja menyelesaikan beberapa transaksi penjualan. Kliennya puas dan dia sudah berkeliling kota menggunakan Ducati-nya yang tersayang. Panggilan dari Sophia sudah ditolak dan saat ini tidak ada yang mengganggunya. Namun, mengapa dirinya merasa tidak tenang?Axel menenggak satu sloki vodka, berharap dapat mengusir penat dengan alkohol, tapi gagal. Bahkan dengan musik EDM berdentam di sekelilingnya, otaknya masih terus bekerja, memutar ulang kejadian tadi siang. Wajah putus asa Aria berkelebat dan rasa tidak enak itu kembali muncul.
"Shit!" umpat Axel pelan membanting gelas kecil itu ke meja bartender.
"Something happened?" tanya seorang pemuda berusia akhir dua puluhan kepadanya. Sang bartender yang sudah kenal baik dengan Axel karena menjadi pelanggan tetap di klub itu.
"Nothing. Gimme another shot and leave me alone!"
Sang bartender mengangkat bahu dan mengisi gelas Axel dengan cairan yang dengan segera ditenggak habis olehnya. Kilatan lampu mengarah kepadanya, seirama dengan musik yang menghentak. Permainan cahaya dan lagu biasanya sanggup membuat Axel merasa tenang. Ini adalah tempat pelariannya, sebuah klub kelas atas tempat kaum jet set berpesta. Dibangun dengan pencahayaan tercanggih dan layar hologram termutakhir. Hanya para DJ terbaik di dunia yang diundang ke sana untuk mengisi malam demi malam. Tempat paling hits untuk anak muda. Axel biasanya menghabiskan waktu di sana hingga tengah malam. Mabuk hingga dirinya melupakan kenyataan. Itu juga yang dia rencanakan malam ini mengingat neneknya sedang dalam pesiar keliling dunia dan kebetulan, kedua orang tuanya tinggal di New York.
Axel berdecak ketika mendapati seorang wanita berpakaian ketat dengan punggung terbuka mendekatinya sambil tersenyum menggoda. Pemuda itu menghela napas sambil memutar mata dan bangkit dari tempat duduk, menghindar dari para pengacau.
"Aku berada di kamar VIP-ku. Bawakan aku lima shot vodka ke sana," perintah Axel pada bartender sebelum melangkah pergi, menaiki tangga menuju lantai dua klub yang terbuat dari bilik-bilik kaca, melewati dua pria berbadan besar yang berjaga. Seseorang bisa tetap menikmati suasana dengan sedikit privasi. Tempat yang hanya diberikan kepada mereka yang berani merogoh dompet lebih dalam.
Axel menghempaskan diri ke atas sofa dan menegak kembali slokinya yang keempat. Dia menyukai tempat itu, di mana dia bisa sendirian tanpa diganggu oleh wanita-wanita jalang yang mencoba merayunya. Ketika dia memejamkan mata, wajah Aria yang menangis kembali terlintas. Air mata gadis itu mengalir deras sementara Axel dapat melihat keputusasaan di bola mata hitam pekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stalker Badboy (END)
Teen FictionApa yang terjadi jika seorang bad boy paling tampan di New York harus menyaksikan seorang nerd girl pecinta puisi dihadapkan pada tuduhan pencurian CD eksklusif BTS yang terbaru? Apakah Axel Jr. akan tak acuh, ataukah ia kan turun tangan membela ga...