Bad Boy's Dating -35- Kerinduan yang Tak Terbantahkan

6.6K 483 8
                                    

Written by @shireishou

Dicopy sama persis ke:
💖 THE BAD AND THE NERD 💖
💖 POSSESSIVE BAD BOY AND MY NERD GIRL 💖
💖 MY STALKER BADBOY 💖
💖 BADBOY'S LOVE 💖

Dicopy sama persis ke: 💖 THE BAD AND THE NERD 💖 💖 POSSESSIVE BAD BOY AND MY NERD GIRL 💖 💖 MY STALKER BADBOY 💖 💖 BADBOY'S LOVE 💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kelas, Aria memandangi bangku kosong di dekatnya. Axel masih tak kunjung tiba. Ke mana dia? Apa pemuda itu bolos lagi hari ini?? Ataukah memang sengaja menghindari keramaian setelah kasus kemarin?

Entah mengapa Aria sama sekali tak bisa berkonsentrasi terhadap pelajaran yang kini diterangkan kepadanya. Pikirannya mengembara ke berbagai penjuru.

Ah, tidak. Tepatnya, pikiran Aria terpusat pada Axel. Apa gosip yang beredar juga mengganggunya? Kenapa pemuda itu berusaha menjelaskan bahwa Sophia tak punya hubungan apa-apa dengannya? Apakah jangan-jangan….

Aria tak berani berpikir terlalu jauh.

Namun, mengingat pemuda dengan wajah tanpa ekspresi dan sesekali terlihat posesif itu membuat jantung Aria kembali berdentam. Gadis itu bisa merasakan wajahnya menghangat.

Bahkan ketika bel tanda berakhirnya sekolah berbunyi, Axel tetap tak terlihat batang hidungnya. Dengan perasaan was-was, Aria melongok ponselnya. Tak ada pesan dari Axel sama sekali. Justru ada pesan dari Ji Wook yang meminta maaf tidak bisa menemaninya pulang karena ada rapat Dewan Komite Sekolah.

Tunggu … kenapa dirinya justru menunggu pesan dari Axel?

Dengan langkah gontai Aria bergerak menuju halte bus. Mata gadis itu menerawang ke sisi lain jalan kala sudah berdiri di dalam halte. Tiba-tiba terdengar suara familier memanggil-manggil namanya di kejauhan.  

Aria tersadar dari lamunannya. Jemarinya masih memainkan ponselnya tanpa sadar dan menekan tombol panggilan pada Axel. Ya Tuhan! Apa yang dia lakukan?!

“Ha-halo….” Aria tergagap membalas sapaan Axel dan meletakkan ponsel ke telinganya dengan perasaan carut marut.

“Ada apa?”

Aria berusaha menenangkan diri. Ia harus berbicara dengan santai. “K-kau tidak masuk hari ini. A-aku mau memberi tahu kalau ada tugas dari guru.” Gadis itu berdeham sedikit. “Omong-omong. Apa kau sakit?”

Sial! Nadanya tetap terasa bergetar.

“Kau khawatir padaku?”

Aria terdiam. Ada sesuatu yang berbeda dari suara pemuda itu. “Axel, kau tidak apa-apa?”

Tak ada jawaban dari sisi seberang untuk beberapa detik.

“Kau di mana?” Axel tiba-tiba bertanya.

Aria menjelaskan posisinya dengan cepat.

“Tunggu di sana. Tiga puluh menit lagi aku sampai.” Pemuda itu langsung memutus sambungan telepon.

My Stalker Badboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang