Bad Boy's Fight -13- Biar Hati yang Bicara

9.8K 711 19
                                    

Written by: Torochimaru


Dicopy sama persis ke:


💖 THE BAD AND THE NERD 💖


💖 POSSESSIVE BAD BOY AND MY NERD GIRL 💖


💖 MY STALKER BADBOY 💖


💖 BADBOY'S LOVE 💖


Tatapan dua pasang mata bertemu dalam satu garis lurus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tatapan dua pasang mata bertemu dalam satu garis lurus. Aura luka begitu terasa diantara netra kedua pria yang kini saling bertatapan. Ji Wook tahu benar dengan siapa dia berhadapan. Axel Jr. Davis, remaja bertubuh tegap paling berpengaruh di sekolah.

Axel yang baru saja sampai, merasa kehadiran Ji Wook telah menyita waktunya. Dia tak suka basa-basi.

"Ada urusan yang harus kita selesaikan, Mr. Davis." Mata kecil Ji Wook tak sedetik pun berkedip. Dadanya turun naik menahan napas yang memburu.

"Urusan yang mana?" Dengan suara sedikit keras Axel balik bertanya. Kaki tegap itu bergerak maju menghampiri Ji Wook. Sekarang jarak mereka hanya satu meter. Tempat parkir yang luas itu menjadi sesak oleh deru napas kedua pria ini. Tentu saja ini menarik perhatian para siswa lainnya. Dagunya diangkat dengan pongah. Mata yang nanar mengintimidasi pria keturunan Korea ini.

"Kenapa kau patahkan CD milik Aria?" Ji Wook kali ini mengatur intonasinya. Satu per satu kata diucapkan dengan penekanan yang jelas agar sampai di telinga Axel dengan baik. Sekalipun bibirnya tetap bergetar.

"Oh kau tahu juga, memang apa urusanmu?" Mata hijau itu menyipit menanti jawaban Ji Wook.

"Tidak semua urusan perlu kau tahu." Ji Wook mengatur napas sebentar. "Jika kau buat Aria menangis, itu artinya berurusan denganku!" kata-kata ini keluar dengan tegas dari mulutnya.

Axel terdiam. Tangannya merogoh ke dalam jaket denim yang dikenakan. Beberapa lembar dollar dia keluarkan. "Ini sebagai ganti CD yang aku patahkan."

"Tidak usah mengaku pria kalau hanya berani sama wanita!" Ji Wook membalas tak kalah sengit. Cibiran dari bibir tipis itu menambah hawa panas di kedua wajah yang menahan amarah.

Axel seperti tersengat aliran listrik dua ratus ribu volt. Jiwa kelaki-lakiannya merasa diusik. Tangan berandalan ini semakin mengepal kuat.

"Kalau begitu kita selesaikan dengan cara laki-laki!" Axel menaikan suaranya. Membuat beberapa siswa yang semenjak tadi melihat keributan diantara mereka menjadi waswas. Tak terkecuali Sophia. Mata gadis ini terus memperhatikan apa yang bakal terjadi.

 Mata gadis ini terus memperhatikan apa yang bakal terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Stalker Badboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang