Nerd Girl's Date -23- EXOL and ARMY

7.7K 490 8
                                    

Written by Shireishou

Dicopy sama persis ke:

💖 THE BAD AND THE NERD 💖

💖 POSSESSIVE BAD BOY AND MY NERD GIRL 💖

💖 MY STALKER BADBOY 💖

💖 BADBOY'S LOVE 💖

Ya, Tuhan! Seolah tak percaya, Aria mengenang peristiwa beberapa hari lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, Tuhan! Seolah tak percaya, Aria mengenang peristiwa beberapa hari lalu. Ia mengeluh pada Ji Wook akan tugas pelajaran sejarahnya yang macet. Tak pernah diduga, pemuda tampan itu justru terang-terangan mengajaknya kencan sekaligus mengerjakan tugas sejarah. Aria tak pernah menyangka dua hal itu bisa dikerjakan sekaligus. Senyum tipis mengembang di wajahnya.

Aria mematut diri di depan cermin. Bertanya-tanya apakah ia sudah cukup rapi. Rasa gugup menerjang hebat mengingat ia akan segera bertemu Ji Wook di luar sekolah. Yah, meski sebenarnya ini dalam rangka mengerjakan laporan, sedangkan kencan adalah alasan kedua. Tetap saja, siapa yang tidak berdebar jika akan berdua dengan seorang pemuda yang begitu baik hati?

Kaus bergaris hitam-putih ditutupi blazer krem gelap dipadu celana jin sedikit ketat dan bot berwarna cokelat. Aria membiarkan rambut hitam berombaknya tergerai bebas. Memberi hiasan berupa jepit rambut di sisi kanan. Benda yang gadis itu curigai merupakan hadiah rahasia Ji Wook padanya. Mengingat itu, Aria tersipu malu.

Ya Tuhan, mengapa wajahnya terasa panas setiap kali mengingat setiap kebaikan Ji Wook padanya? Bahkan usulan untuk pergi ke Mofad - Museum Food and Drink juga berasal dari pemuda itu. Begitu Aria bercerita tentang kesulitannya mencari bukti otentik sejarah kuliner di New York, Ji Wook tanpa ragu langsung mengajaknya pergi Sabtu pagi itu. Bahkan Aria mendapat izin untuk cuti. Semua pasti ulah Ji Wook.

Sling bag berwarna merah, sudah siap di tangan. Gawai untuk merekam dan mencatat juga sudah dicharge penuh. Power bank juga sudah siap. Bedak … Ya ampun, dia bahkan menyelipkan alat rias seperti bedak, lipgloss, dan kertas minyak di dalam tasnya. Sesuatu yang tak pernah gadis itu lakukan sebelumnya.

Ada apa ini? Aria berusaha menerka perasaannya sendiri. Kenapa dirinya begitu ingin tampil cantik di depan Ji Wook? Apa ini artinya ia juga menyukai pemuda itu?

Aria menggeleng. Tidak mungkin secepat itu ia bisa memikirkan soal jatuh cinta. Ingat Aria! Ini hanya untuk mengerjakan tugas. Ji Wook mungkin cuma bercanda waktu bilang sekalian kencan, batinnya berontak.

Suara dering telepon terdengar nyaring. Aria nyaris terlonjak melihat nama Ji Wook muncul di caller ID.

“Iya, aku akan segera turun.” Aria tersenyum semringah mendengar suara Ji Wook di seberang saluran. Gadis itu menarik napas, mematut diri sekali lagi di depan cermin, kemudian bergerak turun menuju lobi di mana Ji Wook sudah menunggunya.

My Stalker Badboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang