Meet The Bad Boy -1- Hari Pertama Sekolah

27.4K 1.2K 59
                                    

WRITTEN BY PhiliaFate

Dicopy sama persis ke

POSSESSIVE BAD BOY AND MY NERD GIRL
MY STALKER BAD BOY
BAD BOY'S LOVE

Aria Dania Patterson berlari secepat yang dia bisa melalui lorong-lorong kosong di Crown High School. Kaki kecilnya yang bersepatu hitam menapak keras, tidak peduli bunyi yang bergema akan mengganggu kelas-kelas yang sudah berlangsung. Dalam hati, gadis berusia tujuh belas tahun itu merutuki diri sendiri. Seandainya saja dia tidak keterusan melihat rekaman konser BTS semalam, dia tidak akan terlambat untuk hari pertamanya sekolah. Bagaimana lagi, wajah sempurna Jungkook yang memenuhi layar handphone membuatnya ingin selama mungkin memandangi biasnya.
Boleh 'kan kalau berharap Oppa Jungkook jadi pacarnya?

Aria mengerucutkan bibir mungilnya. Bukan saatnya untuk melamun. Dia harus tiba di kantor kepala sekolah sebelum namanya dicoret dari daftar siswa. Dia menambah kecepatan berlari. Keringat mengucur deras, melunturkan bedak bayi yang dipakai sekadarnya, sementara kacamata berbingkai hitam melorot hingga ke hidung tanpa sempat diperbaiki. Dia terlalu sibuk memeluk buku-buku pelajaran dan barang-barangnya untuk dimasukkan ke loker. Rambut hitamnya yang lebat dicepol apa adanya, membiarkan beberapa helainya jatuh tidak beraturan.

Brak!

Gadis kecil itu  terlempar mundur dan terduduk di lantai setelah menghantam sesuatu yang kukuh. Pelukannya terhadap barang-barang lepas, membuatnya berhamburan di atas lantai. Buku, alat tulis dan beberapa postcard hadiah eksklusif tergeletak begitu saja di lantai.

"OPPA!" jerit Aria langsung mengamankan foto-foto Jungkook dan memastikan bahwa benda kesayangannya itu baik-baik saja.

"Ck!"

Aria mengangkat kepalanya dan melihat bahwa dia bukan menabrak sesuatu tapi seseorang. Jantung gadis itu berhenti selama sepersekian detik. Di hadapannya, berdiri seorang pemuda jangkung dengan kaos hitam bergambar tengkorak dan jaket denim. Rambutnya dicat pirang, dipotong pendek dan memakai celana jins yang sobek di beberapa tempat. Untuk sesaat, Aria tertegun, terpesona oleh mata hijau yang menyihirnya. Mata tajam yang dinaungi oleh alis tebal berwarna coklat gelap. Mata itu menyipit tidak senang sebelum melengos pergi, meninggalkan Aria seorang diri tanpa permintaan maaf, tanpa uluran tangan untuk membantunya berdiri.

Gadis itu tersadar dan merengut sambil memunguti barang-barangnya dan memandangi punggung lebar yang berjalan menjauh. Ingin sekali dia berteriak dan menendang pemuda kurang ajar itu, tapi dia kembali ingat tujuannya.

"Aku terlambat!" seru Aria sebelum kembali berlari.

Dia tiba di depan sebuah pintu bertuliskan kepala sekolah sambil terengah-engah. Dalam hati dia bersyukur tidak sampai tersasar di sekolah paling elit di kota New York. Sekolah yang hanya ditempati oleh anak pejabat penting atau pengusaha super kaya. Dalam hati, Aria merasa salah tempat. Penerima beasiswa sepertinya hanya menjadi kasta terendah. Rasa takut dan khawatir memenuhi benak gadis mungil itu. Namun, dia menolak untuk menyerah. Satu tarikan napas, dia memeluk lebih erat barang-barangnya sebelum membuka pintu kayu itu.

"Selamat pagi, Mr. Dawson," sapa Aria berusaha terdengar normal.

Seorang pria baya dengan rambut putih yang menipis di bagian atas menyambutnya dengan tersenyum ramah. Seketika Aria merasakan dirinya rileks. Pria itu tidak marah karena keterlambatannya. Dia pernah bertemu dengan pria itu ketika diwawancara karena kepindahannya yang tidak lazim dan masalah beasiswa yang diajukan. Aria langsung suka dengan kepala sekolah itu. Berbeda dengan kepala sekolah di negara asalnya, Mr. Dawson murah senyum dan pengertian.

My Stalker Badboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang