17

6 2 0
                                    

Raven cemas ketika berdiri di samping Iluas di arrival gate John Lennon International Airport Liverpool, menanti sang ibu yang Katanya akan Datang sore ini dari Indonesia. Tentu saja ia sedang memikirkan apa yang akan ia katakan pada sang ibu, namun waktu terus berjalan dan pesawat ibunya sudah datang.

"Nyokab lo yang mana si, Rav?" Ilyas bertanya sambil celingukan meneliti setiap orang yang keluar, sepertinya chef Ranti belum keluar.

"Itu Yas," Raven langsung berjalan terburu buru kearah sang ibu, meninggal Ilyas yang berlari sambil meneriakinya dari belakang. Chef Ranti seketika menghentikan langkahnya ketika melihat Raven berjalan mendekatinya, air matanya tak bisa dibendung lagi, ia menangis dan memeluk erat Raven Setelah Raven tiba di hadapannya. Hampir satu menit Mereka berpelukan Tanpa sepatah kata, hanya tangis yang pecah Diantara keduanya, Ilyas dengan pengertian penuh ia berdiri Agak jauh di belakang Raven dan menyaksikan adegan emosional itu, Sesaat adegan itu membuat Ilyas teringat akan uminya yang di Indonesia.

"Ma--maafin Raven--"  Raven menyeka air mata sang ibu yang masih menangis disana. Chef Ranti menggeleng lemah sambil membelai wajah anaknya.

"Mama yang harusnya minta Maaf," Katanya, terlihat begitu Jelas ia berusaha menghentikan tangisnya. Ia oun mengalihkan pandangannya ketika Ilyas mendekat dan mencium tangannya, Mereka sudah saling mengenal, beberapa hari lalu Mereka sempat saling sapa lewat face time.

Mereka pun berjalan keluar dari bandara dan langsung menuju rumah sakit, tempat dimana Danny masih tergeletak tak berdaya. Di sepanjang jalan Mereka tak banyak mengobrol karena chef Ranti Entah sibuk meneliti perubahan demi perubahan yang sidah terjadi disana, atau sedang mencemaskan mantan suaminya sekarang. Sama seperti saat pertama kali Raven tiba di kota ini, ia tampak merindukan banyak hal dari kota ini.

"Revan Jadi ambil kontrak klub Inggris ma? Ko ga ikut ke sini?"

"Katanya si Jadi, tapi Kan itu masih beberapa bulan lagi. Jadi dia masih harus main buat klubnya yang sekarang." Raven senang mendengar kabar itu, akhirnya tak Lama Lagi ia bertemu dengan sahabat sehidupnya itu, tak hanya Revan, ia juga merindukan Tedi yang juga kuliah di luar negeri, Mereka masih berkomunikasi dengan baik, hanya saja perbedaan waktu yang sedikit berbeda dan Tedi yang terlalu sibuk membuat komunikasi itu jarang terjadi.

Tak lama kemudian mereka pun sampai di rumah sakit, disana sudah Asa dan keluarga Adams, mereka menyambut chef Ranti dengan haru, mereka saling memeluk satu sama lain sebelun mempersilakan chef Ranti masuk ke ruang rawat menemui Danny. Sudah berhari hari ini rumah sakit itu kehadiran orang orang terkenal yang berteman baik dengan Danny, kemarin staff kesehatan Liverpool FC dan juga Jamie Carragher (mantan pemain Liverpool FC dan Salah satu pembawa acara bt sport) menjenguk Danny.

"Hey," Suara Danny lirih menyapa chef Ranti yang baru saja masuk ditemani Raven. Danny tak berhenti menanyakan jam sejak kemarin saking tak sabarnya dia bertemu mantan istrinya yang masih ia sayangi itu, chef Ranti tersentum berusaha menutupi kesedihannya. "Kamu masih Cantik aja, masih sama seperti pas kita ketemu Dulu," goda Danny saat chef Ranti duduk di tepi ranjangnya.

"Dad," Danny maupun Chef Ranti diam, chef Ranti memandang kosong ke arah Danny yang lemah terbaring di atas ranjangnya.

"Maaf--" kata chef Ranti memecahkan keheningan. Danny pun meraih tangan chef Ranti yang sudah menangis lagi.

"Ngga ada yang harus dimaafkan." kata Danny sambil tersenyum, "Terima kasih, Terima kasih kamu udah mau jenguk aku. Aku seneng banget kamu disini, keluarga kecil kita udah lengkap sekarang." benar, setelah sekian lama terpisah jarak perlahan mereka saling kembali pada satu sama lain. Chef Ranti memeluk Danny Untuk terakhir kalinya, karena Setelah itu nafas Danny terhenti. Ia perlahan menutup matanya dan tersenyum memegang tangan anak dan mantan istrinya.

"Dad," Raven panik di samping Danny yang sudah tak berkutik, begitu pula chef Ranti. Salah seorang keluarga Adams masuk dan memastikan kalau Danny sudah tiada, chef Ranti menangis tersedu Setelah dipastikannya kematian Danny. Raven terduduk lemas dilantai, dia tak bisa berkata kata, hanya air mata yang mengucur deras di wajahnya, kini semua irang sudah masuk. Asa juga menangis tak kalah histeris dipelukan Ilyas, Asa Tentu juga kehilangan sosok ayah yang tak kalah penting baginya.

.....

Hari yang ditunggu tunggu selama 4 tahun sudah tiba, hari kelulusan. Hari ini Raven sudah resmi menyelesaikan studinya, dia sudah berdandan Cantik dan duduk rapi bersama dengan Amber disampingnya. Setelah kepergian sang ayah Raven tetap tinggal di rumahnya bersama sang ibu, chef Ranti memutuskan Untuk berhenti bekerja dan melanjutkan pub yang sekarang ini sudah diwariskan pada Raven. Asa masih disana juga, begitupun Ilyas, meskipun Ilyas juga sudah menyelesaikan studinya, ia sekarang bekerja Untuk Salah satu majalah sport lokal.

Dan Raven, dia sudah di recruit menjadi tenaga pekerja di TAW Setelah pelatihan yang cukup lama dijalaninya bahkan sebelum kepergian ayahnya itu. Amber, dia bekerja bersama dengan Arthur di London, Amber memutuskan pulang ke London dan akan segera menikah dengan Arthur. Asa, ia sudah menjadi pria dewasa sekarang, namun ia masih sering membantu di pub meskipun jam belajarnya semakin meningkat.

Sedih memang ketika mengingat begitu cepatnya Danny pergi, namun waktu terus berjalan dan kehidupan juga harus terus berlanjut, tidak boleh terlalu berlarut larut dalam kesedihan.

Disaat Raven kembali pada ayahnya, ia dijauhkan dari ibunya, disaat dia harus kehilangan ayahnya, ibunya kembai padanya. Paling tidak di saat saat terakhir sang ayah, dia tersenyum, dia senanh akhirnya keluarganya bisa berkumpul lagi. Danny sudah memaafkan semuanya dan memeluknya bersama luka yang ia bawa pergi Untuk selamanya, tak ada yang perlu di selali, tak ada yang perlu dimaafkan, semua sudah berjalan seperti semestinya, senua harus iklas dan kembalu menjalani semuanya seperti sedia kala.

Revan sudah beberapa kali mampir ke rumah Untuk menjenguk chef Ranti atau Raven. Dia masih bermain di klub yang dulu, hanya saja klub itu sudah di promosukan ke divisi utama, sepertinya Revan sudah melunasi mimpi mimpinya.

Tedi, dia juga akan di wisuda dalam waktu Dekat, kabarnya ia akan melanjutkan studi pasca sarjananya di universitas ayahnya Dulu, berarti dia juga akan Segera ke Inggris. Semua orang akan berkumpul bersama suatu saat nanti. Yang terpenting adalah kebersamaan, karena bersama Sama maka semuanya akan semakin mudah, dengan bersama Sama semuanya akan semakin ringan, bersama Sama maka semuanya akan terasa cepat, semua akan baik baik saja.

***TAMAT***

RAVEN [Completed]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang