Pure Love #17

3K 365 31
                                    

Lisa POV

Kau tau.. Sebagai sahabat.. Aku menyukai semua yang Jennie lakukan.. Entah saat ia membeli barang-barang tidak penting agar dagangan nenek tua itu laku.. Atau saat dia mendadak menangis karena melihat anak anjing liar kecil itu baru saja lahir di pinggir taman kota..
Mungkin orang-orang mengira dia gadis kuat dan mandiri.. Tapi yang ku tau selama ini.. Dia gadis lembut yang mudah patah hati..

Aku menyukai saat dia tertawa sambil sedikit menangis karena saat itu aku menggelitik nya terlalu keras.. Atau saat dia mengomel pada ku karena kami harus kembali ke apartement karena aku lupa mematikan air di kamar mandi nya..

Tapi kali ini.. Jennie terlihat berbeda..

Kami memiliki janji bertemu di sebuah cafe di dekat rumah sakit Seongbuk-gu hari ini..
Sebelum aku sampai ke sana ia kembali mengubah tempat dimana kami akan bertemu seenak nya..
Kau tau.. Duduk di cafetaria rumah sakit tidak buruk.. Tapi kenapa harus bertemu disini??

Aku sedang duduk di sini menatap Jennie yang tersenyum dengan wajah pucat dan jaket tebal di tubuh nya..
Duduk bersama anak muda yang bahkan aku tidak pernah melihat nya..

"Baekhyun-i.." Jennie menyebut nama nya.. Seakan mengerti karena kami perlu bicara anak itu bangkit dan berjalan entah kemana..

Dia kembali tersenyum dengan bibir pucat nya..
Menatap ku lalu kembali menunduk seakan tidak tau ia harus memulai dari mana..
Mengusap rambut nya dengan infus di tangan nya yang terlihat bergetar karena dingin nya cuaca hari ini..

Aku bangkit dan duduk di sebelah nya.. Memegang tangan itu karena aku merasa khawatir dengan nya..

"Gomawo.." ia tersenyum singkat dan melepaskan tangan nya..

"Apa yang terjadi? Bisa kau katakan pada ku??"

Ia menatap ku.. Menatap bola mata ku secara bergantian..

"Lisa.. Aku sakit.."

Harus menunjukan reaksi seperti apa aku??
Tangan dingin nya membuat ku semakin mengerti apa yang sedang ku hadapi..
Seperti akan kehilangan tempat ku berpijak..
Aku takut dan rasa nya akan menangis saat itu juga..
Ia mengatakan segalanya.. Menceritakan dari mana semua ini berawal dan sejak kapan penyakit itu mendatangi tubuh nya..

Jika boleh jujur aku akan berkata jika aku tidak percaya..
Berharap saat ini juga Jennie berdiri dan tertawa lepas karena telah berhasil menipu ku dengan candaan nya..

Tapi ia tetap duduk masih tersenyum dengan wajah pucat nya.. Dan saat ia mengatakan sisa umur nya.. Dada ku pun menolak untuk membiarkan udara masuk..
Leher ku tercekak karena menahan tangisan yang akan keluar saat ini juga..

"Lisa-yah.. Kau tau hal yang paling ku sukai dari mu..??"

Ia kembali tersenyum..
Mengingat kan ku saat-saat kami baru menginjak sekolah menengah..
Gadis pemarah yang benar-benar tidak bisa menerima ku sebagai kekasih nya..
Senyum ceria nya.. Atau pun wajah pemarah nya..
Ia memeluk ku dengan sisa tenaga nya..

"Kau sahabat ku.. Itu lah yang paling ku suka dari mu.."

Suara tangis yang sudah tidak dapat ku tahan..
Air mata hangat yang ia usap dengan tangan dingin nya..

"Aku menyayangi mu Lisa.."

Sakit hati yang sesakit ini.. Belum pernah ku rasakan sebelum nya..
Rasa kehilangan yang benar-benar tidak siap ku terima..
Tangan yang mengelus pelan punggung ku karena segukan tangis yang tidak bisa ku tahan lagi..

"Jennie~"

Sekarang aku mengerti..
Ternyata rasa sayang ku pada nya sebesar ini..
Sekarang aku menyadari.. Aku..
Tidak ingin kehilangan diri nya..

PURE LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang