"Uhukk.. Uhukk.. Aahh.. Ada apa dengan ku.."
Gadis ini menunduk sambil menggenggam ke atas rambut panjang itu dengan sebelah tangan nya..
Suara air dari keran itu terdengar dan menyapu bersih bercak darah di wastafel tersebut..Ia menatap wajah nya di cermin yang sebagian tertutup dengan embun karena uap di kamar mandi nya..
"Apa kau baik-baik saja??" Suara lain terdengar dari luar..
"Iya.. Aku cuma salah makan.."
Ia menutup mata nya.. Menghela pelan nafas nya..
Memikirkan apa yang sudah terjadi pada nya selama tiga bulan terakhir.."Apa aku harus memeriksa ini.." gumam nya sambil masih menutup mata..
Ia mengangkat wajah nya.. Menatap kembali diri nya di depan cermin tersebut..
"Aku.. Akan baik-baik saja.."
"Benar kan??"
...
"Kau mau kemana??"
"Beli tteokboki.."
"Ahh belikan aku juga.."
"Hah.. Araseo.."
...
Ia berjalan santai di lorong rumah sakit ini..
Menggunakan mantel hangat sambil memasukan tangan kecil itu ke kantong nya..Tok.. Tok..
"Masuklah.."
Ia tersenyum menatap dokter wanita yang menyambut nya dengan ramah..
"Jadi.. Apa keluhan mu nona??"
"Aku selalu pusing dan sakit kepala.. Aku sering muntah.. Pandangan ku selalu kabur dan.. Satu bulan terakhir aku memuntahkan sedikit darah.."
"Sudah berapa lama ini terjadi??"
"Aku rasa.. Tiga bulan.."
Dokter ini menatap nya sambil menghela nafas nya..
"Aku sudah biasa menangani pasien yang datang setelah penyakit nya menjadi parah.."
"Ahh.. Itu.."
"Aku belum bisa memastikan.. Kita harus melakukan tes lebih lanjut.. Jika kau mau kita bisa melakukan nya sekarang.. Hasil nya akan keluar tiga hari lagi.."
"Apa itu perlu??"
"Aku rasa ini diperlukan.. Karena jika memuntahkan darah artinya penyakit mu sudah ke tahap yang lebih serius.."
Gadis itu menunduk.. Entah apa yang dirasa nya.. Seperti sebuah penyesalan karena sudah datang ke rumah sakit ini.. Juga rasa bersyukur karena bisa menceritakan penyakit nya kepada orang lain..
"Baiklah dokter.. Ayo kita lakukan tes nya.."
...
"Mana tteokboki ku??"
"Ahh.. Aku lupa akan ku belikan.." ia kembali berjalan menuju pintu saat gadis disana menyambut nya dengan wajah bingung nya..
"A-apa?? Tidak.. Jangan keluar lagi.. Salju sedang turun.. Lupakan saja.."
"Hm?? Ahh.. Baiklah.." ia berjalan lesu menuju dapur nya..
Membuka kulkas dan mengambil kotak susu tersebut.."Hya jangan diminum!! Itu basi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE LOVE (Completed)
Fiksi PenggemarBLACKPINK PURE LOVE Chaeyoung : Dia milik ku.. Jisoo : Kau harus memilih.. Lisa : Apa kau yakin kau mencintai ku? Jennie : Bagaimana jika.. Aku mencintai mu ? Bagaimana jika.. Ini diluar kendali ku.. ©blueheartchaeng