"Noona butuh sesuatu lagi?"
Gadis itu menggelengkan kepala nya..
Duduk di ranjang masih dengan infus di tangan nya..
Menatap anak laki-laki dengan seragam SMA dan celemek ditubuh nya yang sedang membereskan sisa makanan di mangkuk bekas makan siang tadi.."Kau.. Kenapa melakukan ini??" tanya Jennie sedikit penasaran..
"Hm? Aku.."
Ia melepaskan kantung sampah itu dan mulai mendekati Jennie..
Duduk di samping nya sambil melepas sarung tangan tersebut.."Setiap bulan sekolah ku memberikan bantuan dirumah sakit ini.. Entah itu materi atau tenaga.."
"Ahh.. Seperti pelayanan masyarakat??"
"Benar.." ucap nya sambil tersenyum..
Jennie hanya mengangguk dan mengalihkan pandangan nya saat bocah itu tersenyum pada nya..
Anak laki-laki dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi, kulit putih dan bibir kecil nya.."Noona.. Sebenarnya sakit apa??"
Jennie sedikit terkejut dengan pertanyaan tersebut.. Ia menarik selimut menutupi separuh tubuh nya..
"Aku.. Ada sesuatu di kepala ku.." sahut nya ragu dengan wajah yang mulai menunduk..
"Ahh.. Maafkan aku noona.. Aku tidak seharusnya bertanya.." menyadari jika pertanyaan nya membuat gadis didepan nya bersedih.. Ia berdiri dan membungkuk ke arah nya..
"Ahh tidak apa.. Kau tidak perlu minta maaf.."
Anak itu kembali duduk di bangku kecil di sebelah nya..
"Apa noona tidak bosan berada disini??"
"Hm? Sebenarnya membosankan karena sudah tiga hari aku disini.." sahut nya sambil mengerutkan dahi nya..
"Kau mau keluar bersama ku??"
"A-apa??" wajah yang tampan.. Sikap yang sedikit tidak tau malu.. Jennie sedikit tersenyum dibuat nya..
"Apa barusan kau sedang mengajak ku...."
"Ahh!! Tidak.. Tidak.. Bukan berekencan.. Tapi keluar dari ruangan ini.." sahut nya sedikit malu di kalimat terakhir nya..
Jennie menahan tawa nya.. Memegang dagu dengan jari kecil nya.. Menunjukan ekspresi wajah yang jelas sedang memikirkan tawaran anak laki-laki tersebut..
"Emm.. Jika dokter membolehkan ku keluar.. Maka aku akan keluar.."
"Aku akan minta izin!! Aku akan memberitahu nya sekarang!" sahut nya semangat dan langsung berlari keluar dari ruangan tersebut..
"Hya!! Jamkkanman!! Hah.. Bocah itu.."
Jennie sedikit tertawa saat anak itu tidak menghiraukan nya..
Ia kembali menatap keluar jendela nya.."Yah.. Lebih baik karena mungkin aku punya teman baru disini.."
Senyum yang merona..
Pipi yang memerah karena musim dingin yang sebentar lagi akan berakhir.."Seorang teman ya??"
Ia menghela nafas nya..
"Haah.. Lisa-yah.. Kau sedang apa??"
--------------
Lisa POV
Sudah empat hari..
Jennie menghilang dan tidak membalas pesan-pesan yang ku kirim kan..
Aku ke apartement nya dan sepertinya tidak ada orang disana..
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE LOVE (Completed)
Fiksi PenggemarBLACKPINK PURE LOVE Chaeyoung : Dia milik ku.. Jisoo : Kau harus memilih.. Lisa : Apa kau yakin kau mencintai ku? Jennie : Bagaimana jika.. Aku mencintai mu ? Bagaimana jika.. Ini diluar kendali ku.. ©blueheartchaeng