Lexus The Lucifer

752 69 6
                                    

"kakak? " sana melangkah keluar dengan hati-hati, ia sudah tidak merasakan tembok aliran listrik lagi sehingga dengan buru-buru ia berlari mendekati sembilan pria itu.

"kalian.... Mana kakakku? Dimana dia? " sana terus saja menangis.

Sampai chen memeluk sana dengan hangat.

"kami kakakmu, kami semua adalah pangeran giok....sana"

Sana terdiam dan menatap kesembilan pria itu dengan nanar, penampilan mereka yang penuh luka membuat sana sedih, ia sendiri tidak tahu kenapa dirinya merasa sedih. Yang pasti, sembilan pria itu benar-benar mirip dengan pangeran giok.

"masihkah kau ragu akan kami? "
Chanyeol membelai pelan pipi gembil sana.

Sementara sana masih menatap kesembilan pria itu dengan air mata yang mengalir deras dari bola matanya.

"haruskah, kalian terluka begini kakak? " sana menggenggam tangan chanyeol yang mengelus pipinya.

Tangis sana pecah dengan sedikit terburu-buru ia memeluk tubuh chanyeol erat. pandangan sana mengabur seiring tubuhnya mulai merosot jatuh semakin dalam ke pelukan chanyeol.

Semua mata menatap sana nanar, terairat sedih dan kecewa di mata kesembilan pria berwajah penuh luka itu.

Tidak pernah sana menyangka kalau dirinya yang awalnya hanya manusia biasa, member girlband ternama dan merupakan anak dari dari kedua orang tuanya, sekarang dalam satu malam saja berubah statusnya menjadi reinkarnasi seorang putri dewa langit.

Sana menatap sekelilingnya, ia telah berada dalam kamarnya di seoul. Ia merasa bermimpi, namun juga tidak bisa dikatakan bermimpi. Cahaya mentari menelisik kedalam kamarnya melalui celah-celah gorden. Sana langsung duduk dan melihat bajunya yang sama persis seperti ingatannya.

"aaaaah, aku tidak sedang bermimpi" sana menatap tangannya. Ia tersenyum masam.
Ia tidak menyangka dirinya menjadi pusat dari kehidupan kesembilan mafia itu.

"kau sudah bangun sana? " kyungsoo masuk dan membawa nampan berisi sandwich dan segelas susu.

Sana tersenyum dan mengangguk sembari memperbaiki duduknya bersandar pada kepala kasur.

Kyungsoo meletakkan nampan itu keatas meja disamping kasur sana dan ia memilih duduk disisi kasur, sembari menatap sana.

"kau pasti tidak ingat kejadian kemarin malam kan? "

Kyungsoo menatap tirai gorden yang berayun, cahaya pagi yang malu-malu melesak kedalam kamar sana. Ia bangkit dan membuka tirai jendela itu sempurna hingga membuat sana memicingkan matanya silau.

"memang kenapa kalau aku ingat kakak? " sana dapat melihat tubuh kyungsoo menegang dan berbalik dengan cepat menghadap sana.

"kau yakin? "

Dengan hati-hati kyungsoo membantu sana bangkit dari ranjang dan berjalan tertatih menuju keluar kamar.

Kyungsoo masih memapah sana, walaupun ia sempat melirik nampan yang ia letakkan diatas meja tadi.

"kalau aku tidak yakin, mana mungkin aku mengenalimu kak? "

Sana yang merasa lebih baik menyingkirkan tangan kyungsoo dari bahunya dengan lembut. Ia berjalan menuju ruang makan yang telah di penuhi oleh para pria yang terlihat terkejut akan kedatangan sana.

"kau tidak apa sana? " tanya suho yang langsung berdiri saat melihat sana ada di sana.

"duduklah kak, aku baik-baik saja" sana menarik kursi yang ada di samping kai dan duduk dengan tenang. Saat ia menatap ke belakang, ia tidak mendapati kyungsoo ada di belakangnya. Namun ia malah melihat kyungsoo dengan nampan makanan tengah ada di dapur.

Exolution Princess (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang