The End

469 47 8
                                    

Jangan jadi silent readers ya, teman2😇



Sana mengerjapkan kedua matanya saat ia merasa sebuah tangan mengelus rambutnya dengan pelan.

Mata bulat itu terlihat tengah menyesuaikan diri dengan cahaya disekelilingnya.

"kau sudah bangun, sana?" suara maskulin itu membuat sana semakin tersadar dan langsung terduduk.
Sudut mata sana menangkap siluet dua orang pria tengah duduk menghadap dirinya.

"siapa kalian? Dan dimana aku?"

Sana tersentak saat merasa sebuah tangan mengelus ujung rambutnya. Tubuhnya sontak maju untuk menghindar dari tangan yang tidak dikenalnya.

"maafkan aku karena membuatmu takut, tapi kau tidak perlu seperti itu"

Sana mengerutkan keningnya saat melihat ketiga pria itu berdiri berdampingan menghadap dirinya.

"kau mungkin tidak percaya, tapi kau sekarang ada di dalam dimensi hampa milik tua bangka brengsek itu"

"tua bangka?"

Sana menatap tidak percaya pada ketiga pemuda tampan yang terlihat memperhatikan dirinya dengan seksama.
Mata sana menelusuri sekelilingnya, baru disadarinya kalau dirinya tengah berada di sebuah ruangan kecil dengan nuansa eropa kuno sangat kental terasa. Dinding bata yang mulai berlumut dengan perapian terlihat jelas. Tiga kursi goyang menghadap ke jendela luas.

"apa kau lapar? Walaupun ini adalah dimensi yang diciptakan si brengsek itu, tapi kau akan tetap merasakan lapar dan haus"

Tangan halus pria itu mengulurkan beberapa makanan ke meja makan yang ntah bagaimana sana sudah berada dimeja tersebut. Duduk nyaman dengan tangan memegang sendok dan garpu.

"kau siapa? Aku seperti mengenalmu..." sana menatap mata pria yang kini duduk manis di hadapannya.

Wajah putih mulus dengan rambut kecoklatan berkilaunya membuat sana sempat terpesona, walaupun harus dirinya akui kalau ketiga pria yang tengah ada di satu ruangan dengannya itu sangat tampan.

"aku luhan... Yang berwajah galak itu Tao dan pria penggoda itu Kris, ini....makan lah" ujar pria bernama luhan itu sembari menggeser beberapa menu makanan mendekat ketubuh sana.

makan lah" ujar pria bernama luhan itu sembari menggeser beberapa menu makanan mendekat ketubuh sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajahnya terlihat sangat senang dan penuh kerinduan saat menatap sana. Guratan bahagia tidak lepas darinya, bahkan sejak tadi pria ini terus saja tersenyum hangat pada sana.

"kalian ini apa?" sana menanyakan hal itu setelah mengunyah salah satu roti berselai apple itu.

"kenapa kau tidak memakai kalungmu? " tanya tao dengan wajah seriusnya.

"aku tidak bisa tidur jika memakai kalung itu...." ujar sana dengan suara lirihnya.

"kau memancing bahaya untuk dirimu sendiri!" bentak tao.

Exolution Princess (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang