Behind The Mask

511 62 16
                                    

Musim semi mulai menghiasi kota seoul, daun-daun yang semula rontok berguguran dan tertutupi salju kini telah menunjukan lembaran-lembaran hijau baru. Aroma dingin musim dingin kini mulai tergantikan oleh hangat nan menyenangkan si musim semi.

Begitu pun dengan sana yang dulu tertutupi perasaan penolakan dan pemberontakan terhadap takdirnya kini terlihat nyaman dengan semua itu. Ia mulai membuang semua keputusasaannya dan membuka lembaran baru.

Lihatlah betapa sana kini bisa tersenyum dan tertawa di tengah pemotretan yang tengah dilakukannya. Ia dan member Twice lainnya tengah mempersiapkan album comeback mereka khusus musim semi ini.

"sana, aku tidak melihat para bodyguard tampanmu, kemana mereka?" nayeon terlihat celingak-celinguk mencari keberadaan para jelmaan pangeran giok itu.

"aaah, mereka tengah mengurus sesuatu jadi mereka hanya mengantar dan menjemputku saja hari ini eonni"

Sana sebenarnya cukup penasaran dengan pekerjaan kakak-kakaknya itu. Ia sadar kalau mereka selalu menekankan pada sana kalau mereka adalah salah satu mafia besar di korea, tapi dirinya masih tidak mengerti mafia macam apa mereka.

Ia tidak akan pernah bisa percaya kalau orang-orang yang memperlakukannya bagaikan tuan putri itu merupakan mafia yang sifatnya sama dengan yakuza di jepang. Karena tangan halus para kakaknya itu tidak mungkin sanggup merenggut nyawa seseorang.

Apalagi didalam ingatan masa lalu yang sana ingat, pangeran giok bahkan tidak sanggup melihat air mata sana,bagaimana bisa pangeran seperti itu merupakan pangeran yang kejam kan?

"apa yang tengah kau pikirkan sana?" suara maskulin itu membuat sana terkejut dan langsung berbalik.

Matanya kini bersibobrok dengan mata sipit nan tajam. Pancaran tegas sekaligus lemah lembut menusuk langsung ke dalam bola matanya. Ia merasakan kehangatan yang tak ingin ia lepaskan.

"xiumin oppa" gumam sana lirih.

Sana benar-benar tidak sanggup bernafas, bagaimana bisa jelmaan tertua pangeran giok itu terlihat sangat luar biasa muda dari pada yang lainnya. Bahkan jika mereka berjalan beriringan pasti semua orang menyangka xiumin lah yang termuda.

"aku tanya apa yang kau pikirkan my little puppy ?" xiumin meletakkan tangannya keatas kepala sana.

Ia tahu kalau adik sekaligus wanita yang dicintainya itu tengah terpesona melihatnya namun ia sengaja berpura-pura tidak mengerti arti dari tatapan polos sana itu padanya.

"a..a.. Oppa kenapa kau bisa ada disini? Bukankah kalian tidak akan menemani ku hari ini?"

Xiumin menarik sana kearah sofa yang terletak di sudut ruangan. Ia tidak bisa membicarakan hal itu di tempat ramai seperti saat ini. Ia juga sangat risih dengan pandangan memuja dari para wanita di ruang pemotretan itu.

"duduklah, aku akan menjelaskannya padamu"

Xiumin segera mendudukan sana kesofa itu dan dirinya jongkong di depan sana sembari memegang kedua lutut sana dengan lembut.

"urusan kami ini akan memakan waktu cukup lama, jadi kau harus tetap bersama member Twice lainnya selama kami tidak ada. Kau dilarang berbicara ke orang lain selain orang-orang dari agensimu yang kami kenal... Kau juga akan menginap di dorm Twice selama kami tidak ada, kau paham sana?" suara lembut xiumin kini berganti dengan suara tegas yang membuat sana sedikit takut. Ia kemudian hanya bisa mengangguk mengiyakan ucapan kakak tertuanya itu.

"tapi berapa lama kalian akan pergi oppa?" sana meraih tangan xiumin cemas.

"tidak akan lama, oh ya.... Ini"

Exolution Princess (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang