Dream

905 89 7
                                    

Setelah semua perkenalan aneh itu, sana bersama xiumin, kai, dan juga chanyeol pergi menuju gedung utama JYP.

Awalnya sana yang telah setuju untuk tinggal bersama EXO hanya bermaksud meminta izin dari agensinya sendirian, tanpa melibatkan para mafia itu, namun karena kekurangan alasan yang kuat saat ia menghayalkan perdepatan bersama CEO, sana akhirnya meminta perwakilan para bandit itu untuk ikut bersamanya.

"kau tahu sana, aku sudah lama sekali tidak meminta izin seperti saat ini, kau tidak akan percaya kalau ku katakan betapa nakalnya aku ini... " tutur chanyeol dengan cengiran khas miliknya menatap sana dengan tidak percaya.

"kau benar chanyeol, terakhir kali kita meminta izin itu dari ayah... Itu pun berakhir tragis" ujar xiumin menimpali ucapan chanyeol.

"ya... Saat itu kita terlalu menuntut ayah, dan disinilah kita! Menjalani semuanya bersama para manusia... " kai terdengar sedikit menyesal dalam nada suaranya namun wajahnya malah menampilkan ekspresi kekesalan yang besar.

"kalian membicaran apa? Aku tidak mengerti? " sana menatap kai yang ada disampingnya.

Semuanya cengo dan menatap sana tidak percaya, sana benar-benar tidak mengerti atau hanya berpura-pura tidak mengerti.

"aaah, chanyeol? Xiumin? Dan kai? Apa yang kalian lakukan disini? " sapaan itu mengagetkan sana dan ketiga mafia itu.

Mereka yang hendak memasuki ruangan CEO berbalik dan menatap orang yang menyapa mereka.

Betapa terkejutnya sana saat ia melihat JYP pemilik agensi yang menaunginya tengah berdiri di belakang mereka dengan secangkir kopi, dan yang lebih mengagetkan sana ternyata presdirnya itu mengenal ketiga mafia berwajah tampan disampingnya itu.

"sajang nim.... Kau mengenal mereka? " kening sana mengerut. Ia bertanya-tanya bagaimana bisa mereka saling mengenal.

"lebih baik kita berbicara didalam, kurasa disini bukan tempat yang nyaman untuk membicarakan hal itu" Park Jin Yeong membuka pintu kantornya dan mempersilahkan para tamunya itu masuk.

Ia duduk di sebuah sofa berwarna gading yang langsung menghadap ke dinding kantor bertempelkan foto biografi perusahaan dari tahun ke tahun.

"Jin yeong~a....bagaimana kabarmu? Aku sudah lama tidak bermain biliar bersama di club" tutur kai dengan penuh semangat.

"kau selalu begitu kai, mengajakku bermain namun selalu saja kalah dari ku" Jin yeong terdengar ramah dalam menanggapi kai.

Suasana begitu hangat dan nyaman, namun tidak bagi sana yang merasa aneh dan canggung disana. Bagaimana bisa seorang presdir JYP bersikap santai saat orang yang sangat jauh lebih muda darinya menggunakan banmal saat bicara dengannya, bahkan tadi si kulit tan itu memanggil nama presdir itu tanpa embel-embel apapun.

"sudah lama sekali kita tidak bersama lagi, bernyanyi dan menari gila bersama di club... Kau sudah lebih dewasa dari 20 tahun yang lalu Jin yeong.. " xiumin mengucapkan itu dengan tulus tanpa menyadari kehadiran sana yang terlihat shock akan perkataan xiumin.

"20 tahun? Apa maksudmu? Seharusnya saat itu kau masih kecil kan? Ada apa disini? " sana mulai tidak bisa menahan rasa ingin tahunya, ia kesal karena merasa gila seorang diri disana.

"aaaaah, lebih baik kau tidak berada di sini sana~chan...kami ingin bicara serius dengan presdir, dan anak kecil dilarang ikut" chanyeol berdiri dan menarik tangan sana, ia memaksa sana beranjak dari tempat duduk dan menyeretnya keluar ruangan. Chanyeol hanya tersenyum manis saat melihat wajah sana yang sudah di tekuk ketika ia menutup pintu kantor.

"mereka memperlakukanku seakan aku ini tahanan mereka, menyebalkan..... " sana beberapa kali menggerutu, bagaimana bisa ia diusir begitu saja dari kantor presdir agensinya sendiri.

Exolution Princess (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang