e n a m ; - -Mimpi

47 20 4
                                    

Kepalaku pusing.
Ideku tumpah ruah.
Imajinasiku mendadak meliar.
Semua karna semangat dari Tere Liye

Bagaimana?
Aku bingung.
Mendadak ingin menuliskan segalanya di tengah waktu yang dipenuhi tugas.
Mendadak ingin segera menciptakan satu karakter.
Mendadak menemukan berbagai inspirasi.

Wow!
Semangatku menggebu-gebu.
Rasanya ingin berlari kesana kemari,
Terbirit-birit seperti dikejar waktu.

Oh, ayolah.
Tidakkah kau melihat?
Aku butuh apa saja tuk menuliskannya?
Yah, sepaket alat penemu mimpi

Pena dan kertas.
Tanganku bergerak terkatup
Mataku memejam
Dalam hati kuberkata
'Aku ingin sesawi iman menemukan mimpiku'

Dan itu terjadi.
Begitu mataku terbuka
Dapat kurasakan cahaya sinar masa depan memenuhi ruangku
Dan menemukan bukan hanya pena dan kertas tapi juga
Segudang teknologi modern.

Dimana kini, tulisanku mampu bernaung.
Mengisi tiap layar hidup.
Memaknai sebuah rasa.
Rasa terbesarku terhadap mimpi.

Mengapa, mimpi?

Karna sampai detik ini, sekarang ini,

Mimpiku tak pernah pudar, selalu dan selalu bertambah, iya.

Mimpiku takkan pernah habis.

Seperti mengharapkan terciptanya kata perkata yang tak pernah kusangka,

Seperti itu pula mimpiku tak akan pernah berakhir.

[]

With Ev

rasa - peri, puisi dalam nadi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang