empat puluh satu; - -di terowongan

12 1 0
                                    

memangnya apa?
patah-patah imajimu
ingatku, berserakan
di tebing
di jurang

kau kejar lekas-lekas
mana minyak?
bejana itu
kosong

pelitamu padam
gelap tak
berujung

kemudian,
pagi menghilang
segar di kepalamu
senyuman
runika

sayang,
rasa pun luput

mati sentuhan
mati raga
keluh kuras jiwamu

sangkal keras-keras,
diri sendiri ialah penting
bebal,
bantah tuan-tuan

memangnya apa?
kita sama
di terowongan
cari-cari pegangan
raup-raup setetes air

buang batu
dari kepala
lihat cermin
kau jumpa si angkuh

Tunduk ke bawah
sama semua nasib
tekuk lututmu,
serah sujud

ada cerah,
usir semua bayang

With Ev—
Sengkang, 21 Mei.2020

rasa - peri, puisi dalam nadi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang