Hari ini, dalam dekapmu,
Aku berjanji.Aku, kamu, kita,
bersama ribuan bintangHanya kali ini saja,
cukup tutup matamu,
tidurlah dengan harmoniKetika esok tiba,
dan aku kembali berkata,
hanya kali ini sajaJangan ragu,
leburkan laramu,
singkirkan risaumu,Di sini,
berbaring di pandang rumput,
ada cakrawala yang membentang luasApakah sejuknya embusan angin,
kicau burung-burung camar,
juga matahari di ubun-ubunMasihkah membayang
pada ingatanmu?Hangat, hangat, hangat,
Mereka seperti musim panasMenenangkan, menyejukkan,
merdu dan indah,
seperti hujan, seperti daun mapelKetika tangan saling menggengam,
peluk, tatap, tawa dan senyuman.
Semuanya luar biasa.Hanya kali ini saja,
biar waktu silih berganti,
tidak ada lagi kekosonganKita bersama,
Satu sama lain,
kita, kamu dan akuBahwa bumi itu benar,
laut itu tidak salah,
kita selamanya,Hidup dalam waktu,
Berdua, bersama, selamanya,
Seperti itu bukan?.
Serravalle, Perserikatan Bangsa Peri.
22 hari setelah bulan purnama emas,
tahun pemerintahan Raja Allozar Klav II, Pemimpin para raja.-Puisi Pangeran Musim Dingin ketika istrinya, Chrey Ammoura, meninggal di penghujung musim panas. Ditemukan dalam buku usang oleh putri bungsunya setelah satu dekade kepergian Pangeran Musim Dingin, menyusul mendiang istrinya.
With Ev-
18 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
rasa - peri, puisi dalam nadi ✓
Poetry[credit for cover by @shadriella] Ternyata aku terjatuh begitu dalam, kesulitan bangkit berdiri Tak mampu melangkah Salah siapa-kah ini? Pantaskah diriku- menyalahkan nasib? Kenyataannya dipandang sebelah mata sangat mematikan dibanding cibiran oran...