s e p u l u h ; - -Aku menolak mengakui

28 16 7
                                    

Terantuk kepalaku
Berdesis bibirku
Berkali-kali terjadi
Aku tak kunjung berhenti

Gelap mataku
Berkabut bening
Berkali-kali keluar
Aliran itu tetap mengalir deras

Kenapa?

Ramai pun aku sepi
Tapi bagaimana bisa?
Semua yang tak kulihat
Terpampang di depan mata
Memberi peringatan
Yang sayangnya kuabaikan

Lalu, detik itu terjadi
Detik di mana aku mengenal sebuah kata penyesalan
Dalam berbagai perasaan mustahil
Aku menolak mengakui

Aku menolak.

Aku menolak.

Aku menolak.

Benar,

Aku tidak pernah mencintaimu.

[]

With Ev—

rasa - peri, puisi dalam nadi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang