Kau, kau, kau,
Jeritku menggema di mana-mana
Di lampu jalan, di toko-toko, bahkan deru angin
Bagaimana denganmu
Kemarin sore masih sama
Sepi mencekik leherku
Napasku tersendak, kamu tidak pernah berakhir
Sampai kepalaku panas, tetap berlalu,
Gelap, hilir mudik cerocosmu, kalap dirimu
Isi kepalaku adalah pasar yang ribut.With Ev—
29 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
rasa - peri, puisi dalam nadi ✓
Poetry[credit for cover by @shadriella] Ternyata aku terjatuh begitu dalam, kesulitan bangkit berdiri Tak mampu melangkah Salah siapa-kah ini? Pantaskah diriku- menyalahkan nasib? Kenyataannya dipandang sebelah mata sangat mematikan dibanding cibiran oran...