Aku hampir hilang
Lebur bersama ombak
Arus laut acap kali memicu isi perutku
Inikah yang kau inginkan?
Nak, semalam pun ikan tiada mampir
Jala kosong tampar wajahmu keras-keras
Sampai petang datang, aku senantiasa
Apalah daya bapakmu, nak
Tulang-tulang sudah renta
Pegal-pegal sana-sini
Kulit gosong dimakan mentari pun tak apa
Asalkan kau kenyang, nak
Syukurlah dari bibirmu
Panji-panji pujian tulus segenap hati
Bapak ikhlas, harap damai masa hidupmu
Kelak, tanpa bapak pun
Kau tahu siapa Tuhan-mu.With Ev—
29 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
rasa - peri, puisi dalam nadi ✓
Poetry[credit for cover by @shadriella] Ternyata aku terjatuh begitu dalam, kesulitan bangkit berdiri Tak mampu melangkah Salah siapa-kah ini? Pantaskah diriku- menyalahkan nasib? Kenyataannya dipandang sebelah mata sangat mematikan dibanding cibiran oran...