7

1.7K 161 6
                                        


Yewon memasuki kediaman kakeknya. Belum sempat menginjakkan kaki menaiki tangga bel rumah berbunyi. Yewon menghela nafas, tapi tetap melanjutkan perjalanannya menuju kamar.

Tak selang beberapa menit, paman Jung satpam didepan rumah mengetuk pintu kamar Yewon.

"ada tamu dibawah non, mencari nona Yewon" ucaonya setelah Yewon membuka pintu.

Alis Yewon mengernyit. Dirumah tidak ada siapa siapa, lalu siapa yang mendatangi rumah. Terlebih lagi tamu itu mencari dirinya.

Yewon mengangguk. Lalu menuruni tangga menuju lantai bawah. Matanya mengerjap saat melihat Min Yoongi duduk manis dengan senyuman manis pula menatap kearahnya.

"tau dari mana rumahku?" tanya Yewon setelah mendudukkan diri disebrang Yoongi.

Yoongi menyeringai. "aku guru jika kau lupa" ucap Yoongi. "aku menggunakan akses itu untuk menemuimu dengan dalih memberi les tambahan, genius kan?" tanya Yoongi

Yewon mendengus mendengarnya. "kenapa repot repot kesini? Kau tidak berniat menagih tagihan bahan masakanmu padaku kan?" tanya Yewon.

"aku kaya jika kau lupa" ucap Yoongi. "aku merindukanmu" ucap Yoongi.

Mau tak mau Yewon menatap kedua hazel milik Yoongi, jantungnya berdegup kencang. Dengan alasan yang sangat jelas. Yewon tak pernah percaya apa itu cinta. Jadi apa yang dikatakan oleh Yoongi dengan sekuat tenaga ia tepis begitu saja.

"aku benci melihatmu berjalan dengan Jungkook tadi," ucap Yoongi. "hanya aku yang boleh memegang jemari panjangmu itu" tambah Yoongi

"kau gila?" dari sekian banyak kalimat hanya itu yang ada dipikiran Kim Yewon.

"jika kau mengatakan omong kosong lagi. Pergilah. Aku tak punya waktu untuk berurusan denganmu" ucap Yewon sambil berdiri.

Yoongi tersenyum remeh. Ia bangkit dari duduk nya dengan gesit menarik tangan Yewon untuk menabrak tubuhnya. "aku mudah cemburu Yewon, jangan berdekatan dengan lelaki lain selain diriku. Kau mengerti" ucap Yoongi tepat didepan bibir Yewon.

Yewon tak mengerti, kenapa tubuhnya diam saja ketika Yoongi menempelkan bibirnya dan mulai melumat bibir tipisnya.

Yoongi tak berhenti, tangannya berani mengelus punggung Yewon. Yewon menjerit dalam hati. Pasokan udaranya menipis. Yoongi tak ada tanda tanda menghentikan aksi gilanya.

Ini gila, ini salah. Pikiran Yewon berkecamuk. Yoongi menghentikan aksinya setelah Yewon memukul dadanya berkali kali.

Yoongi tersenyum menatap wajah Yewon yang memerah dengan nafas tersengal berusaha menarik pasokan udara sebanyak banyaknya.

"aku sangat merindukanmu, sampai sampai aku kehilangan kendali" ucap Yoongi.

"brengsek, enyah kau dari hadapanku" malu. Sangat. Yewon sangat malu. Ia tak pernah berada diposisi ini sebelumnya. Karena tak ada waktu untuk memikirkan percintaan. Membuat jantungnya terasa akan meledak kapan saja jika Yoongi memperlakukan nya seperti ini.

Yewon tak ingin melukai hatinya yang masih belum terobati.

Entah kenapa Yewon ingin menangis, tapi ia tahan. Karena Yewon tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang lain.

"maaf non, tuan besar mengingatkan jika setengah jam lagi nona harus bersiap untuk mengisi jadwal les mandarin anda" tuan Jung datang disaat waktu yang tepat.

Yewon menghela nafas pelan. Mengangguk "iya paman, aku akan bersiap" ucap Yewon

"undur diri non" pamit Tuan Jung. Yewon mengangguk mengiyakan.

So Far Away (SuMji) COMPLETE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang