18

1.6K 173 15
                                        

Note: baca pelan pelan sayang agar bisa terbawa alur cerita. 😉

Yoongi dan Yewon berjalan beriringan di bawah remang bulan malam ini. Yoongi dengan seragam kerjanya, dan Yewon dengan seragam sekolahnya.

Yoongi baru saja menjemput Yewon di tempat les panah. Yewon terkejut saat melihat Yoongi berada di tepi lapangan sedang mengamatinya. Tapi bodoh amat, ia tetap melanjutkan les panahnya tadi, meninggalkan Yoongi dua jam lamanya siapa suruh tiba tiba datang ke tempat les nya?

Yewon mengerjap setelah menyadari sesuatu. Langkahnya terhenti membuat langkah Yoongi juga terhenti.

"wae?" tanya Yoongi

"kau tadi berada di tempat les panahku bukan? Dari mana kau tahu tempat les ku?" tanya Yewon.

Yoongi mengerjap lantas mengangguk angguk, mengamit kembali jemari tangan Yewon.

"aku bahkan sudah hapal jadwalmu les panah dan mandarin. Hari senin, rabu dan sabtu les mandarin dan sisanya les panah bukan? Lalu untuk guru private kau di haruskan untuk bertemu dengan dua atau tiga guru private setiap hari" ujar Yoongi

Yewon menatap kearah Yoongi, apakah Yoongi stalker?

"tidak, aku bukan stlaker, dan ya, sudah pernah ku katakan, aku mengenalmu lebih dari kau mengenal dirimu sendiri" ucap Yoongi.

Yewon mengangguk, lantas ber oh ria saat mengingat sesuatu "kau juga pernah memanggil nama kecilku beberapa kali bukan? Katakan siapa yang memberi tahumu" ucap Yewon

"maaf, harus berapa kali aku harus mengatakan jika aku mengenalmu lebih dari kau mengenal dirimu sendiri?" tanya Yoongi dengan wajah polos.

Yewon menghendikan bahu acuh lantas mengangkat tangannya yang berada digenggaman Yoongi. "selalu seperti ini ya?" tanya Yewon.

Yoongi menatap wajah ayu Yewon, lantas tersenyum dengan mengangguk. Mengiyakan ucapan Yewon.

"selalu, akan selalu seperti ini. Tak akan ku lepas" ucap Yoongi.

"bodoh, harus kau lepas idiot, kalau seperti ini terus kita tidak akan bisa pisah dan pulang kerumah masing masing" kesal Yewon.

Yoongi terkekeh, mengecup punggung tangan Yewon yang berada di genggamannya. "aku tidak mau berpisah denganmu Min Yewon"

Yewon mengumpat dalam hati, ingin sekali mengutuk Yoongi bisu, agar Yoongi tidak mengatakan hal hal aneh yang membuat dadanya berdetak lebih cepat.

"ck, kita akan berpisah, jika waktu dan jarak yang memisahkan kita bisa saling menunggu bukan? Kalau maut yang memisahkan kita bisa apa?" tanya Yewon

Yoongi berhenti, membuat Yewon menoleh dengan tautan alis tak mengerti "jika kita terpisahkan karena maut, kita akan berjumpa di atas. Tunggu aku jika maut yang mendatangi mu, dan hiduplah bahagia jika maut mendatangiku dulu" ucap Yoongi

"jangan mengatakan hal hal bodoh" ucap Yewon sambil melangkahkan kaki.

"sungguh, aku akan menyusulmu jika kita di pisahkan oleh maut" ucap Yoongi.

Inilah yang Yewon takutkan. Tak lama ketakutan itu pasti menemui dirinya. Akhir akhir ini Yewon tidak bisa tidur karena mimpi mimpi buruk itu membayangi isi otak Yewon. Yewon hanya tertidur beberapa menit, lalu mimpi datang dan ia tak berani menutup matanya lagi.

"tidurlah dengan nyenyak, besok kau harus ujian bukan? Jangan banyak belajar terus lihat kondisi juga" ucap Yoongi setelah sampai di depan pagar rumah Yewon.

Yewon memutar bola mata malas, berkali kali ia mendengar ucapan itu dari Yoongi, tapi tak bosan pula Yoongi mengucapkan kalimat itu semata mata untuk menyemangatinya, itu pikir Yoongi.

So Far Away (SuMji) COMPLETE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang