5

1.7K 179 9
                                        


Selalu merasa bersalah adalah sikap utama dari seorang Yewon Kim. Yewon selalu menyalahkan dirinya jika ada sesuatu yang terjadi kepada orang orang yang terlibat dengannya.

Yewon mengaku benci jika harus berurusan dengan hal yang menyangkut dirinya.

Sudah dua hari sejak Jimin dibawa kerumah sakit, sekolah sama seperti hari hari biasa. Tidak ada yang menarik perhatian Yewon.

Yewon juga disibukkan dengan les private dari kakeknya serta les ekstra yang sudah dijadwalkan sedari Yewon kecil.

Yewon melangkah masuk kearah kelasnya berada, tatapannya dingin. Tidak ada yang sedang ia pikirkan, tapi entah kenapa tiba tiba BadMood, hati serasa sakit tapi bingung sakit karena apa, entah kenapa Yewon ingin menangis.

Setelah kejadian ia di ancam oleh guru baru itu, perasaan Yewon berkecamuk. Tapi saat pertemuan beberapa kali dengan guru barunya itu, Yewon tidak melihat tanda tanda mencurigakan dari Yoongi.

Malah kelewat santai, bahkan nyaris seperti tidak ada apa apa setelah kejadian kecupan kecil yang diberikan Yoongi. Ya, kecil tapi sangat bisa membuat dua hari ini perasaan Yewon jungkir balik.

Karena Yewon sudah terbiasa menyembunyikan ekspresi wajah didalam wajah datarnya, semua tampak baik baik saja. Semua orang tidak tahu berbagai ekspresi apa yang di simpan oleh Yewon.

Mata Yewon mengerling jahil saat melihat Yuta berjalan beberapa langkah di depannya, mengambil ancang ancang Yewon berlari kearah Yuta, tangannya berlalu mengeplak kepala belakang Yuta.

Yewon terus berlari sambil terkikik mendengar Yuta teriak murka dengan berlari menyusulnya begitu, Junghyung saem menegur untuk tidak berteriak dipagi hari.

"Yewon bajingan, brengsek. mati saja kau. Ish" gerutunya setelah sampai didalam kelas, mulutnya mencebik kesal melihat Yewon tertawa di bangkunya.

"masih pagi jangan membuat ulah" tegur Yuna

"tidak" Yewon menggeleng "aku tidak terkena masalah apapun, Yuta tadi yang kena marah pak tua"  ucap Yewon

"itu karena kau memukul kepalaku begitu saja Yewon brengsek" desis Yuta sambil menarik kursi di sebrang meja Yuna.

"kepalamu perlu dipukul karena kau mengganggu ku kemarin, ponsel ku kena sita tau" kesal Yewon.

"dasar anak manja" desis Yuta. "lagi pula kakekmu itu kaku sekali sih, pegang ponsel saja dimarahi, aku yakin kau tidak pernah keluar rumah bukan? Aku tahu, aku tahu jangan ke membohongiku"  ucapnya sambil mengibas ngibaskan tangannya.

Yuna terganggu, Yuna beranjak berdiri. Melangkah kan kaki kearah pintu, langkahnya terhenti saat melihat kakak kelas yang sempat dikenalnya berada didepan kelasnya.

"sunbae mencari orang?" tanya Yuna, dengan wajah datarnya.

Jimin, mengangguk mengiyakan. Kepalanya tetap menunduk. Tak berani menatap mata Yuna. "Yewon"

Yuna terdiam, tanpa memanggilpun Yuna tahu Yewon dan Yuta sedang melihat interaksi kaku mereka. "masuklah" ucapnya lalu meninggalkan kelas begitu saja.

"ada apa?" tanya Yewon "jika kau ingin aku meminta maaf, berharap saja. Karena aku tidak merasa bersalah sampai sampai harus meminta maaf padamu"  ucap Yewon tanpa basa basi.

"aku tahu" ucap Jimin sambil menatap wajah Yewon. "kata maaf sangat sulit untuk diucapkan oleh seorang Kim Yewon, gengsimu kan selangit"  ucap Jimin dengan wajah datarnya serta tak kalah sinisnya dari ucapan Yewon.

Yuta melongo mendengarnya, Jimin berubah 360 derajat dalam dua hari. Yewon menatap Jimin dengan alis menaut. Kerasukan apa?  Pikir Yewon.

"tapi tetap saja, terima kasih" ucap jimin dengan tersenyum. Yuta kembali mengaga tak percaya, apaan sih?

So Far Away (SuMji) COMPLETE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang