"Malam saat aku menelpon-mu, saat itu aku dalam keadaan kacau. Aku tak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Lelaki brengsek itu, sudah menyentuh tubuhku berkali kali. Aku takut, aku tak mampu melihat wajah ibu yang terlihat sangat menyayangi lelaki brengsek itu. Hiks, sampai akhirnya aku menemui Yuta, aku.. Aku, aku menyuruh Yuta untuk menyentuhku aku bahkan memaksanya, aku ingin menghapus jejak lekaki brengsek itu. Yuta marah, aku tahu jelas apa alasannya. Karena ya, kita bersahabat. Tapi itu diluar akal sehatku Ye.. Aku tidak bisa jika harus terus dalam posisi ini.. Aku juga tidak punya keberanian menemui Yuta setelah hal itu terjadi. Aku takut persahabatan kita yang kita jalin harus rusak karena masalah pribadiku. Aku harus bagaimana?"Yewon pusing memikirkan masalah sahabatnya itu. Tak habis pikir, jika pun ingin mengembalikan keadaan seperti semula. Nasi sudah menjadi bubur. Tak ada yang bisa disesali.
Salah Eunbi, kenapa harus Yuta yang noteban nya adalah sahabat sekaligus saudara bagi mereka. Lalu kenapa Eunbi melakukan hal itu? Yuta marah? Itu wajar. Karena selama ini Jungkook, Sungjae dan Yuta menjaga dirinya, Yuna dan Eunbi dengan baik.
Yewon sangat tahu jika ketiga sahabat laki lakinya itu, lebih memilih tidur dengan jalang dan membayar mereka dari pada merusak sahabatnya sendiri.
Apa lagi Yuta sangat meng-agungkan derajat seorang perempuan, dia antara ketiga sahabat nya itu hanya Yuta yang tidak berani macam macam. Menyakiti dan merusak diri perempuan. Tidak ada didalam list kamus milik Yuta.
Dan sekarang yang bisa ia lakukan hanya meluruskan kesalah pahaman ini, ia tak mau persahabatan ini akan rusak. Karena tak mudah menjalin persahabatan yang sudah terjalin selama empat tahun.
Kakinya melangkah menuju kelas, masalah kolam renang terlupakan begitu saja setelah mendengar keluh kesah sahabatnya. Sebelum kembali kekelas ia menyempatkan diri untuk mengganti seragam sekolah. Dan membenahi rambut nya yang basah.
Sesampainya dikelas matanya berpencar mencari sosok yang ia cari. Tak ada, Yuta tak ada didalam kelas. Yewon bahkan menulikan telinga saat Moon saem memanggil namanya untuk mengikuti kelas.
Kakinya membawa kearah lapangan belakang sekolah, Yewon sudah tahu dimana Yuta akan menghabiskan waktu jika bolos pelajaran.
Target ketemu, ia berjalan menemui Yuta yang asik tiduran dengan earphone yang terpasang ditelinga.
Yuta membuka mata setelah Yewon melepas earphone warna merahnya. "ada apa? Kau tak apa? Sungjae bilang kau tercebur ke kolam renang. benar?" tanya Yuta.
Yewon tersenyum. Sahabatnya itu selalu memikirkan keadaan orang lain. "aku tak apa" ucap Yewon setelah mendudukan diri disamping Yuta.
"... "
"..."
"aku tahu, kau orang yang peka Yewon-ah. Tanpa kau tanya pun kau sudah tahu kalau aku dan Eunbi memiliki masalah. Benar dugaanku?" tanya Yuta setelah keheningan melingkupi mereka selama enam menit.
"yeah, tapi dari itu Eunbi sudah menceritakan semua padaku. Jadi kau mau bercerita? Aku tidak bisa mengambil keputusan jika aku mendengar dari satu pihak cerita. Aku tahu memberi saran tidak boleh jika ada orang yang menceritakan sesuatu pada kita. Tapi mungkin aku bisa menjadi pendengar yang baik" ucap Yewon
Yuta menghela nafas, masalahnya dengan Eunbi membuat harinya kacau.
"aku hanya tidak bisa menolelir sikap Eunbi kemarin malam. Kau tahu sendiri aku menghormati kalian, aku marah saat Eunbi berlaku seperti jalang didepan ku. Aku memarahinya, tapi satu menit kemudian aku menyesali semua karena Eunbi menangis dihadapanku malam itu.aku tak tahu apa masalahnya karena Eunbi tidak menceritakan apapun padaku --- arrgh" Yuta mengerang frustasi. Yewon hanya mengelus punggung lebar Yuta berharap jika ia berguna disana tidak hanya mendengar cerita dari keduannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away (SuMji) COMPLETE
Roman d'amour"Bagian terburuk dari menggenggam kenangan itu bukan sakitnya, Tapi rasa kesepian saat mengenangnya" ~ Kim Yewon.