17

1.5K 160 5
                                        


Yewon jatuh terduduk di bawah gucci kremasi ayahnya. Air matanya tidak berhenti. Hanya menangis sesenggukan yang ingin ia lakukan. Tak ada yang lain. Karena menangis bisa membuat perasaan kita menjadi tenang.

Yewon mengadu sakit didepan abu ayahnya, memukul dadanya yang sesak, mengatakan jika ia lelah dengan semua. Ia ingin istirahat. Ia mengadukan semua perbuatan kakek ke depan ayahnya, berharap ayahnya bisa memberi hukuman kepada sang kakek karena membuat dadanya sebegini sakitnya.

"aku selalu, mengikuti semua perkataan kakek, tapi apa imbalan nya? Kakek justru memberiku luka. Apa salahku Dad? Huh? Katakan apa salahku? Kenapa bukan kak Joon-ie yang mengalami ini? Kenapa bukan Kak Woon-ie yang mengalami ini. Katakan padaku. Kenapa tidak adil sekali untukku" adu Yewon dengan suara serak.

*
*
*
*
*
*
*

Sekolah ramai sekarang. Yewon berjalan santai saat semua murid menatap kearah nya. Meletakkan tas begitu saja. Dan mendudukan diri membuat Yuna menoleh kearahnya.

"kau membuat website kita ramai Kim Yewon" ucap Yuna

Yewon tak menghiraukan ucapan Yuna, matanya kembali menoleh ke arah jendela.
"Yewon kau di panggil ke ruang guru" Minjae berkata.

Yewon menghela nafas lantas berkata "tidak mau, aku datang ke sekolah untuk mengikuti pelajaran. Untuk apa aku datang ke ruang guru?" tanya Yewon

"datanglah, tidak hanya kau saja, Jung Eunbi, Junghyung saem dan Pemilik sekolah berada di ruang guru" ucap Minjae

Yewon menatap Minjae. Kakek disekolah? Segera ia beranjak dari bangku dan berlari kecil ke ruang guru.

Kepala sekolah Moon saem, Jung saem, Yoongi saem, kakek, Junghyung saem, dan Eunha berada di ruang guru.

Yewon membungkuk hormat sebelum duduk di samping Eunha.

"apa ini benar akunmu Kim Yewon?" tanya Moon saem selaku kepala sekolah.

Yewon menghela nafas lalu memgangguk mengiyakan. "ini membingungkan, kenapa kau baru memberi tahu kami disaat Eunha sudah di keluarkan?" tanya Moon saem.

Yewon menatap wajah kepala sekolah itu, mengerjap polos lantas berkata.
"saya diancam saem, Junghyung saem mengancam ku, aku sangat ketakutan waktu itu--"

"bohong!! Pembohong kau-- kau, kau yang memberi tawaran padaku--"

"tawaran apa saem? Logika, anda lebih tua dari saya. Tidak mungkin anda menyetujui apa keinginan saya jika saya menawarkan bukan? . anda mengancam saya bukan? saat setelah saya memergoki saem, melecehkan Jung Eunbi." ucap Yewon sepolos mungkin.

"brengsek kau!!--"

"kumpulkan murid murid di aula utama" sela Kakek. Yewon menatap datar ke depan. Setelah menghela nafas. Yewon beranjak dan mengikuti guru guru menuju aula pertama.

Tangan Yewon di genggam, tak perlu menoleh Yewon tahu genggaman hangat milik siapa yang menggenggam tangannya.

"ini disekolah saem, kau lihat sendiri ada kakek ku disini" ucap Yewon

Meski begitu Yewon tetap menautkan kedua tangannya. "aku tahu kau menyukai genggamanku Min Yewon" bisik Yoongi

"tunggu setelah aku menerima lamaranmu, kau bisa memanggil namaku dengan marga milik mu saem" ucap Yewon.

Yoongi terkekeh. "tunggu saja, tak lama aku akan melamarmu" ucap Yoongi.

Yewon tak menjawab, ia tersenyum mendengarnya. Tak perlu menjawab pun, Yoongi tahu apa jawaban Yewon.

So Far Away (SuMji) COMPLETE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang