4

17.5K 58 1
                                    

Edward mengoyangkan perlahan lahan pinggulnya agar juniornya keluar masuk keluar masuk dari dalam vagina Canfeza . Junior Edward keluar masuk keluar masuk dari dalam vagina Canfeza . Tangan Edward meraba gunung kembar Canfeza . Canfeza mendesah .
" ahh .. hmm .. emmm emm hmmphh .. " Disusui Edward sekali lagi gunung Canfeza itu .
" hmmphh .. sultann .. arghh .hmmph .. " raung Canfeza .
" sultan .. fasstterr please .. i'm coming noww .. arghh ... hmm " pinta Cafenza . Edward menambahkan kelajuannya . Tusuk demi tusukan di terima oleh vagina Canfeza dari junior Edward .
" arghhhhhh ! sttttttt !! arghhh hmmmphh .... !! sultannnnsss !! " Canfeza mencapai klimaksnya . Edward berhenti seketika menunggu Canfeza reda daripada klimaks . Setelah itu , Edward menyambung kembali lagi goyangannya . Kali ini goyangannya semakin lama semakin laju . Bergoncang goncang gunung Canfeza dibuatnya .
" ahh ahh ahh ahh .. hmmphh ahh ahahh .. " desah demi desahan memenuhi ruang bilik itu .
" sultannns .. i'm.on my way once againnn ... pleaseee rideeee ..fasssterrrr .. ouhhhh.. hmmm "
" me toooo .. i'm cumingg babyy .. arghhh arghhh .. stttt uhhghh .. "
Akhirnya Edward memacutkan benihnya di dalam rahim Canfeza . Mereka berdua berpelukan seketika . Edward mencium dahi Canfeza lallu tersenyum ,
" thanks for this ... i love you Canfeza . " kata Edward . Canfeza tersenyum lalu dielusnya lembut rambut Edward .
" i love you sultan and I willing to serve you again . " kata Canfeza . Edward tersenyum .
" i love you too sweetheart . " lalu sebuah kucupan singgah di bibir Canfeza . Edward bangun lalu dia mencabut juniornya dari vagina Canfeza . Dia mencium vagina itu lalu berkata ,
" thanks to you too little Canfeza for giving my boy a great journey . " Canfeza tersenyum . Edward melihat air mani bercampur dengan darah dara Canfeza . Dia tersenyum . Dia tidak menyangka bahwa dia menjadi orang pertama yg memecahkan pintu dara Canfeza . Edward merebahkan diri di sisi Canfeza dan menyelimuti tubuh mereka dengan selimut . Dia memeluk Canfeza dari belakang . Mereka berdua terlelap .

" Selamat kembali Sultan . " semua pengawalnya menyambut kedatangannya .
" sultan , penghantaran bekalan bahan mentah sudah sampai semalam . Ini suratnya ." kata Ahmalek kepada Edward . Dia meneliti surat itu .
" hmm . " Ahmalek dan Hocas berpandangan antara satu sama lain .
" baiklah . nanti tolong hantarkan semula surat daripada saya kepada mereka . " katanya .
" baik Sultan ! " kata Ahmalek dan Hocas serentak .

" Selamat petang Sultan ! " ucap Piyale kepada Edward ketika Edward datang mengunjungi tempat dia dan pengawal yg lain sedang berlatih .
".hmm . mane Veli ? " tanya Edward .
" dia dan Hadim pergi menghantar utusan yg diberikan oleh Sultan sebentar tadi ." terang Piyale .
" hm . sambung balik latihan kamu . " katanya lalu berlalu pergi .

" Sultan ! Raja William meminta kita menghantar bantuan untuknya dalam peperangan . Kerajaan mereka sudah diserang oleh Raja Artanos dari kerajaan Tenedos . " kata Hadim sebaik saja dia dan Veli sampai dihadapan Edward sebentar tadi .
" Lala ! sediakan pasukan tentera kita dan hantar mereka untuk membantu Raja William . " kata Edward .
" Baik sultan ! " Lala terus pergi sebaik saja menerima arahan daripada Edward .
" Veli ! Hadim ! Kamu berdua pergi mengetuai pasukan kita bersama sama dengan pasukan tentera Raja William . " katanya lagi .
" Baiklah Sultan ! " Veli dan Hadim pergi meninggalkan bilik mesyuarat dan bersiap sedia dengan kelengkapan mereka .

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sultan Where stories live. Discover now