23

9.2K 28 1
                                    

" morningg sultan ... " ucap Hilma sambil tersenyum . Dia sudah duduk mengangkang di atas Edward . Batang Edward sudah masuk ke dalam pussynya . Hilma mengoyang perlahan lahan , maju mundur kiri kanan . Tangan Edwarad meramas gunung Hilma . Edward yg melihat Hilma memejamkan mata menikmati senaman pagi itu tersenyum .
Ahh ! Seksi betul dia macam ni . Tak sia' aku jolok dia semalam .
detik hati Edward .
" ahhhhh ! ughhh ! " Hilma mencapai klimaksnya . Edward menyuruh Hilma bangun . Edward mengangkatkan kaki Hilma ke atas dan meletakkannya di atas bahunya lalu dia menusukkan batangnya ke dalam pussy Hilma . Dia mendayungnya dengan ganas sekali sesekali digosoknya biji kelentit Hilma . Hilma mendesah kesedapan .
" ah ahh ahh ! ahh ! hurmphhh! Suullltaaannn! Ah ! " sambil tangannya meramas ramas gunungnya sendiri . Stelah hampir 1 jam stengah mereka bertarung , Edward memuntahkan benih nya ke dalam rahim Hilma . Dia kemudiannya mengucup bibir Hilma dan menyampingkan tualanya . Dia membersihkan dirinya . Hilma masih terbaring di atas katil itu dengan keadaan terkangkang . Dia tersenyum puas . Dia mencapai telfonnya dan mendial nombor telefon seseorang .
" His cock make me addicted to it . Yaa .. if you want to taste it , come here to my house quickly .. " kata Hilma dengan si pendengar itu .
" ya . cepat ... nanti dia balik nanti melepas kau . " kata Hilma . Hilma mematikan taliannya . Dia memakai pakaiannya dan perlahan lahan keluar dari bilik nya .

" Akak ! " jerit Indirah .
" kenape ? " tanya Clara .
" Adik ade nampak sultan tadi . " katanya .
" kat mana kamu nampak ? dengan siapa dia ? " tanya Clara bertalu talu .
" kat Market Kiosk . Dia dengan kawan dia kot , lelaki . " kata Indirah .
" ouh hmm .. " jawab Clara .
" aik ? x gembira ker ? " tanya Indirah .
" Nak gembira buat apa dik , dia dh x ingat akak dh kan .. " kata Clara sambil menghirup kopinya . Indirah mengangguk .
"sabar lah kak . " pujuk nya kepada kakaknya itu . Dia simpati melihat kakaknya begitu namun pada masa yg sama , dia turut mempunyai perasaan terhadap abang ipar nya itu . Namun dia hanya mendiamkan diri saja sebab tidak mahu kakaknya bergaduh dengan abang iparnya .

" fuccccckkk meeee haaarderrrrr oughhhh ...sullltannnnnn !! " jerit Ceren . Gunungnya bergoncang goncang tatkala pussynya menerima tusukan pedang Edward . Selepas Hilma keluar dari biliknya , Hilma menyuruh Ceren masuk untuk bersetubuh dengan Edward memandangkan sudah menelefon Ceren sebentar tadi . Edward meramas ramas gunung Ceren sesekali di hisapnya puting itu . Ceren mendesah .
" crottttttt ! ahhh ! oughhh hmphh ! "
Edward sudah memancutkan spermanya ke dalam rahim Ceren dan begitu juga Ceren yg sudah mencapai klimaksnya.  Dia mencabut batangnya daripada pussy Ceren dan tersenyum ,
" pussy awak ketat . best ! " kata Edward . Ceren tersenyum lalu berkata ,
" batang sultan besar sangat , panjang pulak tu , senak baby saya ni tau .. "
sambil tangannya meraba raba pussynya . Mereka berdua keluar dari bilik Hilma beriringan . Hilma tersenyum lalu bertanya ,
" macam mana sultan ? puas ? "
" yah ! sangat puas ! " kata Edward lalu dia mencium bibir Hilma . Ceren di sebelah juga menerima ciuman daripada Edward .
" I need to go now . Its too late . Next time i come again .. " kata Edward . Hilma dan Ceren sama' memeluk pingang Edward .
" nanti kita main lagi oky sultan? " kata Hilma . Edward mengangguk .

Sultan Where stories live. Discover now