13

12K 34 0
                                    

" Selamat pagi sultan . " ucap Ishak . Dia kemudiannya menyerahkan segulung kertas yg diikat kemas dengan tali kepada Edward .
" ape ni ? "
" ini adalah utusan dari Ratu Isabella . "
Edward membuka surat tersebut dan membacanya . Dia tersenyum .
" Kenape sultan ? " tanya Clara .
" Bonda sudah balik ke istana arwah ayahanda . " kata Edward .
" ouh . jadi disini tinggal kita berdua jer ? " tanya Clara .
" yer sayang . "
" alaa .. takde lah orang nak temankan saya memasak nanti . " katanya .
" sayang boleh minta Silken untuk temankan . " kata Edward . Clara mengangguk .

" Silken ! " Silken menoleh .
" Ya sultan ? "
" Boleh x mulai hari awak tinggal jer dekat istana ni . Temankan permaisuri . " kata Edward .
" Baiklah sultan . " Silken menundukkan kepalanya .
" Rumah awak dekat mana ? saya rasa awak dh boleh pindah kot hari ni . " kata Edward lagi .
" Saya tinggal dekat Haberdasher . " jawab Silken .
" Kebetulan saya pun nak ke sana.  jum saya hantar awak sekali . " pelawa Edward .
" X pe sultan . nanti saya balik sendiri . "
" no.itsokay . Come . " kata Edward lalu dia menarik tangan zSilken untuk mengekorinya . Silken hanya terpinga pinga dan mengekori langkah Edward .

" Sila masuk Sultan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Sila masuk Sultan . " ajak Silken . Edward kemudiannya duduk di sebuah sofa panjang di ruang tamu rumah Silken .
" Tuan Sarof xde ker ? " tanya Edward . Silken mengelengkan kepalanya .
" ouh . " jawab Edward ringkas .
" Jemput minum sultan . " Silken tunduk menyerahkan secawan kopi kepada Edward . Mata Edward tertumpu pada dada Silken . Besar nyer .. air liurnya ditelan . Silken yg perasan akan perubahan pada Edward lalu tersenyum . You gonna be mine sultan .. Silken duduk di sebelah Edward dan dia sengaja mengeselkan buahnya pada lengan Edward . Edward gelisah . Tanpa disedari , batangnya sudah mengeras di balik seluarnya itu . Silken tersenyum . Perlahan lahan Silken bangun dan lalu duduk mengangkang di atas paha Edward . Edward terkejut dengan tindakan Silken .
" Eh Silken ! " Tangan Silken diletakkan di leher Edward . Silken tersenyum .
" Sultan ... saya nak sultan ... " kata Silken sambil tangannya membuka butang baju Edward satu per satu . Setelah butang itu dibuka habis , teserlah lah dada bidang Edward yg mempunyai tatoo kecil pada bahagian kanan dadanya . Silken meraba dada Edward hingga ke bahagian perut Edward yg mempunyai six pack itu .
" Suka saya tengok badan sultan ... seksi .. " katanya sambil mengetap bibirnya . Edward tersenyum .
" saya x sangka yg kamu macam ni Silken . "
" Ini baru sikit jer Sultan . banyak lagi yg saya nak sultan tengok . " bisik Silken di telinga Edward . Edward tersenyum . Silken terus memagut bibir Edward sambil tangannya menangalkan meramas batang Edward dari luar seluar Edward . Edward membuka baju Silken sehingga terlepas lah gunung berkembar Silken dihadapannya .
" x pakai bra eh ? " tanya Edward .
" x . saya x nak susahkan sultan tunggu lama2 nak hisap . " kata Silken . Edward ketawa . Dia lalu menghisap gunung bekembar itu dengan rakus sekali manakala Silken mendesah sambil badannya terlentik lentik kerana hisapan Edward itu . Silken bangun lalu menangalkan gaun nya itu . Sekali lagi Edward terkejut .
" itu pun x pkai sarung ? " tanya Edward .
" x . supaya nanti senang sultan nak jolok masuk .. " Edward ketawa . Silken menghampiri Edward lalu dia menangalkan seluar Edward . Boxer Edward ditariknya dan keluarlah batang yg keras panjang dan besar itu dari sarungnya . Silken tersenyum lalu berkata ,
" untung permaisuri dapat sultan punya junior . " sambil tangannya meramas ramas batang itu . Edward mendesah .

Sultan Where stories live. Discover now