15

11.3K 31 0
                                    

" Arghhhhh !!!! erghhhh !! stttt .." Silken mencapai klimaks yg ke 4 . Badannya terasa lemah . Edward membiarkan batangnya berendam didalam pussy Silken sementara menunggu Silken mengatur nafasnya . Edward mencabut batangnya , dia memasukkan batangnya dari belakang pussy Silken .
" arghh ! sullltannnss !! " Edward mula mencucuk cucuk batangnya ke dalam sehingga menghasilkan bunyi geselan kulit mereka . Setelah beberapa belas minit dengan posisi itu , Edward mencabut batangnya . Dia mendudukkan Silken di atas meja makan itu lalu di masukkannya batangnya itu dengan sekali tujahan saja . Silken tersentak .
" ahh ahhh arghhh ! fassterr sultannnn !! i'm cumminng .. ! !sttt!! "
Edward menujah batangnya dengan laju dan akhirnya mereka berdua sama' melepaskan air mani mereka .
" arghhh .. hmmmphh .. " air mani Edward terpancut pancut didalam pussy Silken . Cecair putih Silken mengalir keluar dari pussynya beserta dengan air mani Edward tadi . Edward tersenyum . Dia mencium bibir Silken .
" thanks once again sweetheartt .. " ucap Edward lalu dia melilit tuala tadi di pinggangnya . Silken turun dari atas meja lalu memaut leher Edward .
" saya rasa bahagia dengan sultan hari ni ... "
" me too silken ... " Edward memaut erat pinggang Silken .
" jadikan saya sebagai pemuas nafsu sultann .. saya sanggup .. " kata Silken .
" you are now . " kata Edward . Mereka berdua berciuman .

" Sultan ! have a seat " pelawa Dilara . Edward duduk .
" Ade ape Sultan datang ke sini petang ni ?" tanya Dilara .
" Awak x suke ker ? " tanya Edward .
" no .. tapi macam mana kalau saya tiba2 x de dekat rumah . " kata Dilara .
" Saya lalu disini jadi saya singgah sebentar sebab rindukan awak .. " kata Edward lalu dia memaut pinggang ramping Dilara .
" Sultan ? "
" Yes ? "
" Sultan dh buat hubungan dengan orang lain kan ? " tanya Dilara . Edward tersenyum . Dia tidak terkejut sebab dia tahu Dilara merupakan seorang penilik yg hebat .
" hurmm ya . Just played 2 round . " jawab Edward sambil ketawa kecil . Dilara memukul dada Edward dengan lembut .
" eee .. x nak kawan lagi . " kata Dilara lalu meronta ronta minta dilepaskan Edward . Edward memeluk Dilara dengan erat lagi .
" jum .. x tahan .. " kata Edward tersenyum . Dia lalu mengendong Dilara naik ke atas . Dilara meronta ronta namun dia akhirnya mengalah lalu memaut leher Edward . Edward tersenyum .

" arghhhh ! uhmmmphhh ! "
Tubuh Dilara melentik lentik ketika Edward menjolokkan lidahnya ke dalam pussy Dilara . Dilara mengerang
" arhhhh sultaannn ! " cecair putih keluar dari pussynya . Edward menghisap cecair itu . Setelah bersih semuanya , Edward menindih badan Dilara lalu dia memasukkan batangnya ke dalam pussyy Dilara .
" ahhh .. perlahan lahann .. arghhh hmmphhh !." Dilara mengetap bibirnya . Pussynya terasa senak . Batang Edward lebih besar dan panjang berbanding dengan kali pertama dia menyerahkan daranya kepada Edward . Edward tersenyum .
" i make it longer and bigger just because i want your vagina to taste it inside darlinggg .. " bisik Edward di telinga Dilara . Dilara tersenyum . Edward mula mendayung perahunya perlahan lahan . Dia meramas ramas gnung Dilara sesekali dihisapnya dan digigitnya biji itu . Dilara mendesah .
" ahh ...  ahhh .... ahhh ahh.... "
Desahan demi desahan memenuhi ruang bilik itu . Setelah bertarung selama 1jam lebih dan Dilara telah klimaks untuk ke 8 kalinya , akhirnya batang Edward dan pusyy Dilara memuntahkan cecair mereka bersama sama . Mereka mengatur nafas masing' . Edward mencabut batangnya lalu dipukulnya lembut pussy Dilara dengan hujung batangnya yg masih bersisa air mani itu . Dia merebahkan badannya di sebelah Dilara selepas mencium bibir Dilara .
" thanks my princess . i love you ." katanya lalu dia memeluk tubuh Dilara . Dilara tersenyum .Mereka berdua terlelap hingga ke malam .

Sultan Where stories live. Discover now